Kini ditemukan kesimpulan
yang pasti bahwa salah satu hal yang dikerjakan hormon tumbuhan
adalah mengendalikan aktivitas gen. Bagaimana cara gen dikendalikan secara
biokimia belum banyak diketahui. Perlu ditekankan di sini bahwa pengaktifan gen
mengandung arti terjadi proses penguatan yang tinggi. Ini karena transkripsi
berulang DNA menjadi mRNA kurir, yang diikuti oleh translasi mRNA menjadi enzim
yang memiliki aktivitas katalis yang tinggi pada konsentrasi rendah dapat
menghasilkan banyak salinan produk sel yang penting. Lalu, produk sel/sintesis
sel ini menentukan jenis organismenya, dan tentu saja wujud penampilanya
(fenotipnya).
Ada berbagai titik
kendali dalam aliran informasi genetik, dari DNA sampai menjadi sebuah produk
molekul. Salah satunya, yang barangkali paling penting, terdapat pada tingkat
transkripsi. Titik kendali lainya, juga terdapat di inti, mencakup pengolahan
mRNA, sebab sebagian besar molekul mRNA
terurai sebagaian dan beberapa bagian terangkai kembali sebelum mereka
meninggalkan inti. Langkah pengolahan ini dikendalikan oleh enzim yang kerjanya
pasti diatur, dan mungkin hormon berperan dalam pengaturan ini. Selanjutnya,
mRNA meninggalkan inti, barangkali melalui pori inti. Di sitosol, mRNA dapat
ditranslasikan pada ribosom atau dirusak oleh ribonuklease. Jika mRNA
ditranslasi menjadi enzim, perubahan pascatranslasi enzim tersebut dapat terjadi
melalui berbagai proses, seperti fosforilasi, metilasi, asetilasi, glikosidasi,
dan sebagainya. Semua ini mungkin dipengaruhi oleh hormon.
Beberapa kemungkinan titik kendali hormon di rangkum dalam gambar 1.
No Response to "Efek hormon pada aktifitas gen"
Post a Comment