AGROTEKNOLOGI

Fisiologi Tumbuhan

product

^_^

fisiologi | Hormon

Berbagi Ilmu

product

^_^

Detail | Add to cart

Ilmu Alam

product

^_^

Detail | Add to cart

PERTANIAN ORGANIK BUDIDAYA BAWANG MERAH ORGANIK

PETUNJUK PRAKTIKUM PERTANIAN ORGANIK
BUDIDAYA BAWANG MERAH ORGANIK


PENDAHULUAN
     Pertanian organik adalah sistem pengelolaan produksi yang bersifat ekologis, yang mendorong keanekaragaman hayati, siklus biologis, dan aktivitas biologis tanah. Pertanian organik didasarkan pada input off-farm yang minimal, dan pada praktek-praktek pengelolaan yang menyimpan, menjaga, dan mendorong keharmonisan ekologis. Filosofinya adalah kesehatan manusia itu terikat erat pada kesehatan lingkungan.
Prinsip-prinsip pertanian organik adalah keanekaragaman hayati (biodiversitas), diversifikasi dan integrasi, keberlanjutan (sustainability), nutrisi tumbuhan alami, pengelolaan hama alami, dan integritas. Pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan produk yang sehat, dengan seminimal mungkin menggunakan input energi, dan berprinsip ramah lingkungan.
Menurut laporan the International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM) 2004, lebih daripada 24 juta ha tanah pertanian dikelola dengan sistem organik di seluruh dunia. Pasar produk-produk organik sekarang didominasi oleh Eropa dan Amerika. Nilai pasar produk organik pada 2002 adalah 23 milyar dolar Amerika dan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Pada praktikum ini, ingin dipelajari prinsip-prinsip pertanian organik dengan mempraktekkan sistem pengelolaan organik pada budidaya bawang merah. Agar lebih dipahami oleh praktikan, akan dibandingkan antara budidaya bawang merah secara organik dan secara konvensional.

CARA PELAKSANAAN
I. Praktek budidaya bawang merah secara konvensional
A. Pemilihan dan penyiapan bibit bawang merah bibit bawang merah
Bibit yang dipilih mempunyai ciri-ciri warna mengkilat, kompak/tidak keropos, kulit tidak luka dan telah disimpan 2-3 bulan setelah panen, dengan bobot rata-rata 3-4 g/umbi. Untuk mengurangi infestasi patogen yang dapat terbawa bibit, umbi dapat direndam dalam klorok 1% selama 1-1,5 menit, dicuci dengan air, dan ditiriskan. Ujung umbi dipotong untuk mempercepat dan menyeragamkan pertumbuhan sebelum umbi ditanam. Dalam praktikum akan digunakan varietas Kuning.

B. Penyiapan lahan dan pemupukan
Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 20 cm sampai gembur. Dibuat bedengan dengan lebar 1.5 m, panjang 3 m, dan tinggi 25 cm. Jarak tanam bawang merah yang digunakan 25 x 25 cm.. Jika pH tanah kurang dari 5.6, dilakukan pengapuran dengan menggunakan kaptan atau dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengan dosis 1-1.5 ton/ha. Pupuk dasar diberikan 1 minggu sebelum tanam yaitu 200 kg/ha TSP. Pupuk disebar dan diaduk rata sedalam lapisan olah. Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha, KCl 75-100 kg/ha. Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.

C. Penanaman dan pemeliharaan
Umbi bibit ditanam dengan cara membenamkan seluruh bagian umbi dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Penyiraman dilakukan sesuai dengan umur tanaman yaitu umur 0-10 hari, 2 x/hari (pagi dan sore hari), umur 11-35 hari, 1 x/hari (pagi hari), dan umur 36-50 hari, 1 x/hari (pagi atau sore hari). Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan gulma. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan keadaan di lapangan dan dilakukan secara fisik mekanik, kultur teknis, biologis, dan bila perlu dengan secara kimiawi.

II. Praktek budidaya bawang merah secara organik
A. Pemilihan dan penyiapan bibit bawang merah bibit bawang merah
Pemilihan dan penyiapan bibit dilakukan seperti pada budidaya bawang merah secara konvensional.
B. Penyiapan lahan dan pemupukan
Penyiapan lahan dilakukan sama seperti pada cara budidaya konvenisonal tetapi tidak dilakukan pemupukan dengan pupuk sintetik kimiawi. Pemupukan hanya menggunakan pupuk organik (pupuk kandang) dengan dosis 25 ton/ha.
C. Penanaman dan pemeliharaan
Penanaman dan pemeliharaan dilakukan sama seperti cara budidaya konvensional. Untuk mengendalikan penyakit, terutama penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxyspourm f. sp. cepae dilakukan secara biologis dengan pemberian agens hayati berupa Fusarium oxyspourm f. sp. cepae avirulen yang sudah diformulasikan dengan bahan pembawa zeolit. Dosis yang digunakan adalah 40 kg formulasi/ha atau 18 g/petak (ukuran


petak yang digunakan adalah 4,5 m2). Hama dan penyakit yang lain dikendalikan dengan cara non-kimiawi.

III. Praktek budidaya bawang merah secara semi-organik
A. Pemilihan dan penyiapan bibit bawang merah bibit bawang merah
Pemilihan dan penyiapan bibit dilakukan seperti pada budidaya bawang merah secara konvensional.
B. Penyiapan lahan dan pemupukan
Penyiapan lahan dilakukan sama seperti pada cara budidaya konvenisonal. Dosis pupuk organik (pupuk kandang) sebagai pupuk dasar adalah setengah dosis pada praktek pertanian organik yaitu 12,5 ton/ha. Pupuk anorganik yang digunakan adalah 1 minggu sebelum tanam yaitu 100 kg/ha TSP. Pupuk disebar dan diaduk rata sedalam lapisan olah. Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah Urea 50 kg/ha, ZA 125 kg/ha, KCl 50 kg/ha. Pupuk diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.
C. Penanaman dan pemeliharaan
Penanaman dan pemeliharaan dilakukan sama seperti cara budidaya konvensional. Penggunaan pestisida kimia didasarkan pada kondisi serangan OPT di lapangan.

D. Pengamatan
1. Intensitas Penyakit Moler
Intensitas penyakit moler dihitung setiap minggu mulai minggu kedua setelah tanam sampai dengan minggu keenam setalah tanam. Intensitas penyakit dihitung dengan rumus:
A
IP = ----------- x 100%
B
dengan IP = intensitas penyakit, A = jumlah tanaman yang menunjukkan gejala moler, dan B = jumlah tanaman per petak.
2. Jumlah daun
Jumlah daun dihitung setiap minggu mulai minggu kedua sampai minggu keenam setelah tanam pada 10 tanaman contoh yang dipilih secara acak.
3. Tinggi tanaman


Tinggi tanaman diukur setiap minggu mulai minggu kedua sampai dengan minggu keenam setelah tanam pada 10 tanaman contoh yang ditentukan secara acak.
4. Jumlah umbi per rumpun
Jumlah umbi per rumpun dihitung setelah panen terhadap 10 tanaman contoh.
5. Diameter umbi
Diameter umbi diukur setelah panen terhadap umbi pada 10 tanaman contoh.
6. Bobot umbi per rumpun
Bobot umbi per rumpun ditimbang setelah panen dari 10 tanaman contoh.
7. Bobot total umbi
Bobot total umbi ditimbang setelah panen untuk setiap petak percobaan.


Dosis pemupukan
A. Budidaya konvensional
Pupuk dasar : 200 kg/ha TSP  90 g/petak
Pupuk susulan I dan II : 100 kg Urea/ha  45 g/petak
250 kg ZA/ha  112,5 g/petak
100 kg KCl/ha  45 g/petak

B. Budidaya semi-organik
Pupuk dasar : 12,5 ton pupuk kandang  5,625 kg/petak
100 kg/ha TSP  45 g/petak

Pupuk susulan I dan II : 50 kg Urea  22,5 g/petak
125 kg ZA/ha  56,25 g/petak
50 kg KCl/ha  22,5 g/petak

Hydrogel Dan Krisan

I.Pendahuluan
      Hydrogel merupakan kristal polimer yang berfungsi menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar. Hydrogel dapat terurai melalui pembusukan oleh mikroba sehingga produk ini aman digunakan.Hydrogel tidak larut dalam air tetapi dia hanya menyerap dan akan melepaskan air dan nutrisi secara proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman. Dengan demikian tanaman akan selalu mempunyai persediaan air dan nutrisi setiap saat karena hydrogel berfungsi menyerap dan melepaskan (absorption - release cycles). Hydrogel mampu menyerap air sebanyak 500 kali berat hydrogel itu sendiri.
Selain tampak indah, butiran hydrogel yang lebih mirip kristal sering mengecoh siapa saja yang baru melihatnya. Hydrogel juga menarik karena warnanya. Bisa dibayangkan betapa indahnya jika ruangan ada vas bening berisi tanaman yang tumbuh di dalam media hydrogel dengan warna-warna yang menawan seperti Merah, Pink, Ungu, Biru, Hijau, Kuning, Orange dan Putih yang berkilauan.Bahan-bahan pembentuk hydrogel biasanya terdiri dari polyvinyl alcohol, natrium polyacrylate, polimer-polimer acrylate lainnya dan ko-polimer dengan kelompok hydrophilic (pengikat air) yang melimpah.
Selain untuk mempercantik ruangan, hydrogel ini dapat digunakan untuk campuran media tanam pada tanaman pot, lahan pertanian, perkebunan, hutan dll. Jadi yang tinggal di daerah yang kekurangan persediaan air atau daerah yang harga airnya mahal atau yang ingin mengurangi volume dan frekuensi penyiraman tanaman dan akan melakukan perjalanan jauh dan panjang, Tak perlu khawatir, hydogel akan menyediakan air dan memenuhi kebutuhan air tanaman.

II.Dasar Teori
   Hydrogel, produk yang MENAWAN dan RAMAH LINGKUNGAN ini merupakan kristal polimer yang berfungsi menyerap dan menyimpan air dan nutrisi untuk tanaman dalam jumlah besar. Hydrogel adalah Aquasorb yang sudah menyerap/menahan air. Hydrogel dapat terurai melalui pembusukan oleh mikroba sehingga produk ini aman digunakan. Hydrogel tidak larut dalam air tetapi dia hanya menyerap dan akan melepaskan air dan nutrisi secara proporsional pada saat dibutuhkan oleh tanaman. Dengan demikian tanaman akan selalu mempunyai persediaan air dan nutrisi setiap saat karena hydrogel berfungsi menyerap dan melepaskan (absorption - release cycles). Hydrogel mampu menyerap air sebanyak 400 kali berat hydrogel itu sendiri.
Selain tampak indah, butiran hydrogel yang lebih mirip kristal sering mengecoh siapa saja yang baru melihatnya. Hydrogel juga menarik karena warnanya. Bisa dibayangkan betapa indahnya jika ruangan Anda ada vas bening berisi tanaman yang tumbuh di dalam media hydrogel dengan warna-warna yang menawan seperti biru, hijau, merah, kuning, orange, putih dan sebagainya yang berkilauan.
Selain untuk mempercantik ruangan, hydrogel ini dapat digunakan untuk campuran media tanam pada tanaman pot, lahan pertanian, perkebunan, hutan dll. Jadi Anda yang tinggal di daerah yang kekurangan persediaan air atau daerah yang harga airnya mahal atau Anda yang ingin mengurangi volume dan frekuensi penyiraman tanaman Anda dan Anda yang akan melakukan perjalanan jauh dan panjang, Anda tak perlu khawatir, HYDROGEL akan menyediakan air dan memenuhi kebutuhan air tanaman Anda.
Keuntungan menggunakan hydrogel :
• Memastikan keteresediaan air sepanjang tahun.
• Mengurangi ferekuensi penyiraman / irigasi hingga 50%.
• Mengurangi hilangnya air dan nutrient disebabkan oleh leaching dan evaporasi.
• Memperbaiki physical properties dari compact soils dengan membentuk aerasi udara yang baik.
• Meningkatkan pertumbuhan tanaman karena air dan nutrient selalu tersedia di sekitar tanaman sehingga mengoptimalkan penyerapan oleh akar.
• Mengurangi angka mortalitas.
• Mengurangi pencemaran lingkungan dari erosi dan pencemaran air tanah.

Hydrogel untuk Campuran Media Tanam
Tak perlu kuatir, tanaman Kita tidak akan kekurangan air, Anda yang tinggal di daerah yang kekurangan persediaan air atau daerah yang harga airnya mahal atau Anda yang ingin mengurangi volume dan frekuensi penyiraman dan Anda yang akan melakukan perjalanan jauh dan panjang, Anda tak perlu khawatir, HYDROGEL akan menyediakan air dan memenuhi kebutuhan air tanaman Anda.
Sebagai campuran media tanam, hydrogel mampu :
• Memastikan keteresediaan air sepanjang tahun.
• Mengurangi ferekuensi penyiraman / irigasi hingga 50%.
• Mengurangi hilangnya air dan nutrient disebabkan oleh leaching dan evaporasi.
• Memperbaiki physical properties dari compact soils dengan membentuk aerasi udara yang baik.
• Meningkatkan pertumbuhan tanaman karena air dan nutrient selalu tersedia di sekitar tanaman sehingga mengoptimalkan penyerapan oleh akar.
Aplikasi Hydrogel ada dua cara yaitu Aplikasi kering dan Aplikasi basah. Aplikasi kering (dry application), Hydrogel ditabur merata pada tanah yang telah dipersiapkan untuk penanaman dengan kedalaman 10 - 30 cm. Metoda ini menjamin keuntungan yang berjangka panjang. Setelah polymer menyerap air, struktur tanah akan semakin baik dan kemampuan tanah untuk menampung air (water retention capacity) akan naik. Aplikasi Basah (pre-hidrated), Hydrogel pertama-tama harus direndam dalam air sebanyak 100-200 kali berat polymer tersebut dan dibiarkan selama 1 jam sampai jenuh dan kemudian ditaburkan ke dalam tanah, kemudian ditutup dengan tanah agar polimer tidak rusak karena kontak langsung dengan sinar ultra violet. Dosis yang dianjurkan adalah 5-20 kg/ha.

Data Teknik
Cross linked Copolymer of Acrylamide and Potassium Acrylate
Dry matter 85-90%
Apparent density 0.85
Specific weight 1.10 g/cm³
pH 8.10
Particle size ≤ 3 mm
Maximum absorption (in w/w)* 400 in deionized water
150 in soil
Water retention capacity at pF1 980 ml/l
Available water at pF4.2
(near-permanent wilting point) 95%
Cationic Exchange Capacity (CEC) 4.6 meq/g
Dosage substrate : 1-2 g/l
broadcast on soil : 20-50 g/m²
Effectiveness on soil up to 5 years
Toxicity in soil none under normal conditions of use
Storage temperature 0°-35°C
Shelf life of the dry product 5 years
*) Value that depends on the particle size of the product
Sumber : SNF Floreger, ZAC Mileu, 42160 Andrezieux-Boutheon-France

II.B Tujuan Praktikum
Tujuan dari pelaksaan praktikum ini adalah :
1.Mengetahui media tanam lain selain media tanam tanah
2.Mengetahui cara melakukan penanaman tanaman pada media tanam hidrogel

III.Metode Penelitian
A.Tempat
Praktikum dilaksanakan di LAB , pada jam 08—sampai selesai Desembar 2011

B.Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.berbagai macam tanaman hias yang akan di tanam pada media tanam hidogel seperti hworatia,rhoeo discolor,aglonema,anthurium,cyperus,dracaena dan sebagainya
2.hidrogel sebagai media tanam,yaitu hidrogel berbentuk bulat dan kristal
3.pita dan aksesoris lainnya sebagai penambah hiasan

C.Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.berbagai macam jenis gelas yang mempunyai bentuk dan tekstur yang berbeda-beda
2.gunting
3.selotip dan doubletip

D.Langkah-Langkah Kerja
Langkah- langkah kerja dalam penanaman tanaman pada media tanam gel :
1.Pembuatan Hidrogel
Cara pembuatan hidrogel adalah sebagai berikut :
a.siapkan berbagai macam jenis hidrogel
b.siapkan air dan rebus hingga air tersebut mendidih
c.masukkan berbagai macam jenis hidrogel ke dalam air yang telah hangat hingga hidrogel mengembang
d.setelah mengembang,ditiriskan dan diamkan selama 10 menit
e.rendam lagi hidrogel yang telah mengembang dengan pupuk NPK selama 30 menit
f.angkat dan tiriskan.Hidrogel siap digunakan sebagai media tanam
2.Penanaman Tanaman pada Hidrogel
Adapun langkah-langkah menanam tanaman pada hidrogel adalah sebagi berikut :
1.Siramlah dahulu pot (tanah) tanaman sehingga tanaman mudah dicabut
2.Angkatlah tanaman dari pot (tanah) secara hati-hati supaya tidak banyak akar yang rusak
3.Cucilah semua bagian tanaman tersebut dengan air bersih sampai seluruh daun, batang dan per-akaranya bersih, per-akaran yang terlalu panjang dapat dipotong
4.Tanaman harus benar benar bersih dari tanah karena tanah dapat merusak hidrogel juga tanah dapat membuat hidrogel ditumbuhi lumut
5.Tanaman kemudian direndam ke dalam larutan fungisida selama beberapa menit.
6.Tanaman siap dimasukkan kedalam media baru berisikan hidrogel, pertama-tama masukan hydrogel sebagian (1/4 volume gelas) kemudian masukan tanaman lalu masukan hidrogel sisanya sampai semua akar tertutup, gelas yang telah jadi siap untuk dijadikan hiasan dan ditempatkan sesuai dengan keinginan

   Bukan hanya tampilan tanaman dan aksennya yang tampak lebih gaya dan indah dipandang mata, tetapi hidrogel juga mampu memberikan sentuhan lain pada tanaman, terutama bunga.Dengan menanam bunga pada media hidrogel, bunga menjadi “hidup” dalam arti bahwa beberapa bagian dari bunga menjadi lebih bagus dan indah.Contoh yang diberikan disini adalah daun tanaman. Jika sebelumnya tanaman di tanam pada pot biasa, daun tanaman nampak biasa – biasa saja. Akan tetapi setelah ditanam pada media hidrogel, daun tanaman menjadi lebih cerah, mengkilap dan lebih bersih jika dibandingkan dengan sebelum ditanam pada media hidrogel.Hal ini dikarenakan dengan menanam pada media hidrogell, kita bisa “mengawasi” zat – zat nutrisi apa saja yang bisa masuk ke dalam tanaman. Beda dengan jika ditanam pada pot biasa, berbagai macam “makanan” masuk ke dalam tanaman sehingga lebih tidak terkontrol.
Perbedaan Jelly Bulat dan Kristal
    Perbedaan antara hidrogel bulat dan kristal, sebenarnya keduanya sama, yang membedakan bentuknya saja. Yang berbentuk bulat bentuknya seragam, bulat – bulat semua, jika sudah direndam ke dalam air akan berubah menjadi seperti kelereng, tetapi dengan tekstur kenyal dan berwarna sangat cerah mengkilap, makanya seringkali anak – anak keliru menganggap seperti permen jelly.
    Sementara yang kristal bentuknya tidak beraturan, jika masih kering ukurannya seperti butiran garam atau gula pasir, tetapi ukurannya relatif lebih besar ( sekitar dua kali lipat) dari kristal gula pasir. Setelah direndam ke dalam air, bentuknya akan menjadi seperti kerikil kecil dengan diameter kurang lebih 1-2 cm, warnanya juga sangat cerah mengkilap.

Umur Hidrogel
  Hidrogel ini akan sekuat tanah yang digantikannya. Sehingga berapa lama umurnya adalah sangat tahan lama, bahkan sampai bertahun – tahun.Akan tetapi yang perlu digarisbawahi adalah, sama seperti tanah, lama kelamaan struktur tanah juga akan tidak lagi sesuai dengan tanaman yang bersangkutan karena unsur – unsur yang ada di dalamnya terserap oleh tanaman. Begitu juga dengan hidrogel, jika sudah berumur lama maka beberapa komponennya akan ikut terserap oleh tanaman. Hal yang paling mencolok adalah warna dari hidrogel itu sendiri, kurang lebih satu tahun, warnanya akan sedikit pudar tidak secemerlang pada awal penggunaannya. Untuk itu, dalam jangka waktu tertentu (satu tahun) perlu di tambahkan lagi hidrogel baru dengan warna yang sama dengan sebelumnya, agar warnanya kembali cerah seperti semula. Karena unsur warna yang baru akan ikut berbaur dengan hidrogel yang lama. Begitu juga dengan tanaman yang digunakan, perlu dilakukan perawatan sedemikian rupa agar tetap cantik meskipun berada di dalam ruangan, misalnya dengan memberi pupuk.
Beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam dengan media hidrogel :
• Tahan genangan (tahan kadar air berlebih)
• Tahan kelembaban yang tinggi
• Umumnya tidak berkayu
• Tanaman indoor (tanaman dalam ruangan ) sehingga bisa hidup dengan cahaya pantulan atau cahaya tidak langsung
• Umumnya tanaman tidak berbunga, karena pembungaan membutuhkan suplai cahaya yang besar sedangkan cahaya yang besar menyebabkan hidrogel berlumut
• Tanaman harus benar benar bersih dari tanah karena tanah dapat merusak hidrogel juga tanah dapat membuat hidrogel ditumbuhi lumut
• Gunakan tanaman yang dapat tumbuh di media hidrogel adalah tanaman yang dapat hidup di media basah antara lain Aglaonema sp, Scindapsus sp, Cripthantus sp, Dracaena sp (bambu emerald), Pilea cadieri (daun mutiara), Anthurium sp, Diffenbachia sp, Philodendron sp, Cyperus sp (rumput payung), Cordyline sp (berbagai jenis hanjuang) dll
Cara pemeliharaan dengan media Hidrogel :
• Jika Hydrogel tampak menyusut, semprotkan air pada hydrogel dengan menggunakan handsprayer. Air yang diberikan jangan terlalu banyak (menggenang)
• Penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan sebulan sekali
• Hindarkan Hydrogel dari cahaya matahari langsung. Hal ini dapat menyebabkan hydrogel pudar dan tumbuhnya lumut pada hydrogel.
• Jika hydrogel sudah tampak kotor, bersihkan dengan cara mengeluarkan tanaman dari media dan cuci akarnya dengan air dingin. Cuci dan rendam hydrogel dengan air hangat sekitar 2 jam kemudian tiriskan.

V.Kesimpulan
1. Hydrogel adalah penemuan terbaru yang menarik untuk mempermudah sistem pertanian hidroponik. Kristal-kristal polimer ini bisa dijadikan media tanam yang praktis karena sifatnya yang mampu menyerap air, sehingga pekebun akan dibebaskan dari rutinitas menyiram tanaman, selain itu dengan keanekaragaman warnanya bisa memperbaiki penampilan tanaman secara keseluruhan, karena bisa disesuaikan dengan selera dan diselaraskan dengan warna tanaman. Hal ini dapat menciptakan keindahan dan keasrian tanaman hias yang ditempatkan di ruang tamu atau di ruang kantor.
2. Keuntungan menggunakan hydrogel :
1. Memastikan keteresediaan air sepanjang tahun.
2. Mengurangi ferekuensi penyiraman / irigasi hingga 50%.
3. Mengurangi hilangnya air dan nutrient disebabkan oleh leaching dan evaporasi.
4. Memperbaiki physical properties dari compact soils dengan membentuk aerasi udara yang baik.
5. Meningkatkan pertumbuhan tanaman karena air dan nutrient selalu tersedia di sekitar tanaman sehingga mengoptimalkan penyerapan oleh akar.
6. Mengurangi angka mortalitas.
7. Mengurangi pencemaran lingkungan dari erosi dan pencemaran air tanah.



KRISAN
I.Pendahuluan
(Chrysanthemum grandiflorum)

SEJARAH SINGKAT
    Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni atau Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. Morifolium (ungu dan pink) dan C. daisy (bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4 mulai membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East. Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis tahun 1795. Tahun 1808 Mr. Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di Inggris. Jenis atau varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada abad ke-17. Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan dikembangkan secara komersial.

TAKSONOMI KRISAN
Ordo: Angiospermae
Sub ordo:
Famili :
Genus : Chrysantemum
Spesies: Grandiflora

MORFOLOGI KRISAN
SIFAT-SIFAT DAN CIRI TANAMAN KRISAN

1. Tanaman hari pendek,titik kritis 13 jam
2. Tanaman semusim

JENIS-JENIS KRISAN
Jenis dan varietas tanaman krisan di Indonesia umumnya hibrida berasal dariBelanda, Amerika Serikat dan Jepang. Krisan yang ditanam di Indonesia terdiri atas:
a) Krisan lokal (krisan kuno)
Berasal dari luar negri, tetapi telah lama dan beradaptasi di Indoenesia maka dianggap sebagai krisan lokal. Ciri-cirinya antara lain sifat hidup di hari netral dan siklus hidup antara 7-12 bulan dalam satu kali penanaman. Contoh C. Maximum berbunga kuning banyak ditanam di Lembang dan berbunga putih di Cipanas (Cianjur).
b) Krisan introduksi (krisan modern atau krisan hibrida)
Hidupnya berhari pendek dan bersifat sebagai tanaman annual. Contoh krisan ini adalah C. indicum hybr. Dark Flamingo, C. i.hybr. Dolaroid,C. i. Hybr. Indianapolis (berbunga kuning) Cossa, Clingo, Fleyer (berbunga putih), Alexandra Van Zaal (berbunga merah) dan Pink Pingpong (berbunga pink).
c) Krisan produk Indonesia
Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas telah melepas varietas krisan buatan Indonesia yaitu varietas Balithi 27.108, 13.97, 27.177, 28.7 dan 30.

MANFAAT TANAMAN
Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai bunga hias, krisan di Indonesia digunakan sebagai:
a) Bunga pot
Ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat dan cocok ditanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter bunga kecil) ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan), Pearl Cindy (putih kemerah-merahan), White Cindy (putih dengan tengahnya putih kehijau-hijauan), Applause (kuning cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari Belanda).Krisan introduksi berbunga besar banyak ditanam sebagai bunga pot, terdapat 12 varitas krisan pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah varietas Delano (ungu), Rage (merah) dan Time (kuning).
b) Bunga potong
Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai bunga panjang, ukuran bervariasi (kecil, menengah dan besar), umumnya ditanam di lapangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong. Contoh bunga potong amat banyak antara lain Inga, Improved funshine, Brides, Green peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike dll.

II.Dasar Teori
Tanaman hias merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai prospek agribisnis yang cukup besar di Indonesia. Salah satu dari tanaman hias tersebut adalah tanaman krisan. Krisan (Chrysanthemum morifolium ramat)termasuk salah satu jenis tanaman hias yang banyak digemari oleh masyarakat karena mempunyai warna, ukuran, dan bentuk bunga menarik, serta tanaman krisan dapat bertaan kurang lebi 14 hari. Krisan termasuk jenis bunga potong penting dunia, karena macam jenisnya beraneka ragam. Krisan memiliki 55 varietas yang ada d seluruh dunia
Seiring dengan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat maka permintaan akan tanaman hias, khususna bunga potong juga mengalami peningkatan. Bunga potong krisan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan prospek yang cukup baik. Bunga krisan (Chrysanthemum morifolium ramat). merupakan salah satu spesiaes yang sangat populer dan tumbuh sebagai penghias tanaman dan sebagai bunga pot atau bunga potong. Menurut Wijayakusuma (2000), krisan dapat juga dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan tanaman penghasil racun serangga alami.

Permintaan konsumen terhadap bunga krisan (Chrysanthemum morifolium ramat) yang terus meningkat, telah memacu para petani dan pengusaha bunga hias terutama krisan terus meningkatkan produksinya. Hal ini dilihat dari penjualan bunga krisan (Chrysanthemum morifolium ramat) di Pasar Rawa Belong, mulai dari 2007 sampai 2009 yaitu 399,25, 412,68 dan 422,50 (dalam juta tangkai). Permintaan tersebut ternyata tidak hanya tertuju pada kuantitas saja, melainkan juga jenis dan kualitas bunga. Kendala petani krisan dalam sistem produksi krisan yaitu kurang tersedianya bibit bermutu, rendahnya daya adaptasi varietas introduksi terhadap kodisi lingkungan fisik indonesia serta keterbatasan penggetahuan tentang teknik budidaya. Upaya peningkatan produksi krisan dalam negeri perlu dilakukan melalui penanganan yang memadai, supaya dimasa mendatang tanaman krisan ini diharapkan mampu menjadi komoditas andalan nasional sebagai penghasil devisa negara. Upaya tersebut perlu didukung dengan perbaikan sistem usaha yang menguntungkan dari pemerintah, sehingga petani termotivasi untuk melestarikan usaha tanaman krisan.
Selain itu kendala penanaman tanaman krisan di Indonesia dibutuhkan modifikasi-modifikasi lingkungan agar tanaman dapat tumbuh, mulai dari green house, menambakan sinar dari lampu, hingga suhu lingkungan. Teknik kultur invitro merupakan metode perbanyakan tanaman dengan mengisolasi bagian tanaman serta menumbuhkanya dalam kondisi aseptik. Sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman dengan jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, serta memiliki kualitas, tumbuh degan tempo yang reatif cepat di bandingankan dengan konvensional. Menyediakan bibit yang berkualitas serta memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit.

II.B Tujuan Praktikum
Tujuan dari pelaksaan praktikum ini adalah :
1.Mahasiswa mengetahui cara membudidayakan bunga krisan
2.Mengetahui cara melakukan penanaman dan tanam
3.Mahasiswa mengetahaui seluk beluk bunga krisan beserta asepek ekonomisnya
4.Mengetahaui pengelolaan dan memenejemen bunga krisan dari hulu sampai hilir

III.WAKTU DAN METODE
1.Kunjungan dilaksanakan pada desember 2011,
Dengan menggunkan bus, dan segenap para pengampu dan mahasiswa yang ikut serta

Metode:
-Berkunjung dan mendengarkan istruksi dari presentasi dari petani krisan
-Ada jeda Tanya jawab untuk mahaswa agar bisa menanyakan hal—hal yang yang ingin diketahui dari presentasi tetang bunga krisan di daerah tersebut
-Berkunjung ke tempat budidaya ,melihat dan mengamati
-Melihat metode apa yang dilakakan dalan budadya krisan, (dengan kubunng, model irigasi,pengunnan pestisida, pengunnan bibit unggul,dll)

IV.Hasil dan Pembahasan
Dari kunjungan yang kami lakukan kami mendapat wawasan baru tentang bagaimana Budidaya tanaman krisan/bunga potong dan bagaimana aspek ekonomisnya yang begitu besar, dari presentasi yang di paparkan oleh ketua kelompok bunga krisan yaitu bagaiamana hanya dari bertanam bunga krisan dapat menjadi penyonkong /sebagai smber penghasilan bagai petani sekitar, hal ini menjadi suatu wawsan baru bagi kami , yang kebanykan kami memandang remeh tentangbudadiya bunga ini tapi setelah kami mengetahui bahwa prospeknya begitu besar untuk dikembangkan dan memiliki pangasa pasar yang besar pula dengan nilai ekonominsyayang tingga, sehingga dalam rpesentasi tersebut pak ketua (saya lupa namaya) sampai-samapi mendapatkan penghargaan dari rpeseiden untuk kategori ketahanan pangan, hal ini bagi saya sangat aneh kok bisa dari krisan kok mendapat pengharggan dari kategori ketahan pangan, akan tetapi selanjutnya dengan berbagai aspeknya sangat dimungkinkan karena dari pendapatan/penghasilan bertanam bunga krisan itu kemudian dibelikan beras lalau bisa diketegorikan masuk ketahan pangan,ini suatu yang baru bagi saya bagaimana aspek faktor dab variable yang begitu kompleks sangat berpengaruh pada budidaya krisan
Mungkin yang selanjutnya yaitu bagaimana sikap kemandiraian petani sangat terlihat jelas yaitu ketika mereka sudah memakai produk bibit F1 untuk dijadikan indukan ,dan mereka sangat yakin bahwa bibitan F1 dari mereka sendiri tidak kalah dengan bibit unggul yang biasanya mereka beli dari belanda , hal ini memperlihatkan bagaiamana sikap kemandirian mereka dalam hal pembibitan dan tidak hanya terganutng dari bibit luar, hingga saya bertanya bagaimana pengaruh bibit dari segi hasil yang didapatkan dari pengunaan bibit buatan sediri dengan bibit daru belanda? Maka pak ketua (yang saya lupa namaya) menjwab dengan tegas bibit buatan sendirit tidak kalah bagus dari bibit belanda, malah lebih baik bibit buatan sediri,itulah yang saya tangkkap dari jawaban bapak tersebut, walapaun dalam benak saya tidak mudah mengtakan lebih baik tanpa ada landasan perameter ilmiah yang jelas , Tapi dengan meihat jawaban yang tegas tersebut saya sebagai mahasiswa sangat senang bahwa kemandirian petanai mulai terlihat dari kemandirian mereka untuk berinovasi dan berkambang lebih baik.
Pada kunjungan yang kami lakaukan , budidaya krisan di budidayakan didalam kumbung plastic hal ini disbebkan agar tidak terkena hujan yang dapat memberikan efek negative pada bunga krisan, juga untuk meminimalisir hama penyakit dan perewatan yang lebih mudah.






I.PENDAHULUAN
SEDAP MALAM
Polianthes tuberosa L.

Kingdom : Plantae (tumbuhan
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Familia : Agavaceae
Genus : Polianthes
Spesies : Polianthes tuberosa L.

Kerabat dekat dari sedap malam adalah jenis bakung-bakungan (Amarillidaceae). Jenis ini cukup banyak diantaranya bakung biru (Agapanthus aprikanus L), bakung laut (Crinum astatikum), bunga september (Euriclus alba) dan bunga lili (Lilium longiforum)
Susunan tubuh tanaman sedap malam terdiri atas akar, batang sebenarnya (Disus), umbi (batang semu), daun dan tangkai bunga lengkap dengan kuntum bungannya. Sistem perakaran sedap malam menyebar ke segala arah pada radius ke dalaman 40 – 60 cm akarnya bersifat serabut yang keluar dari batang utama (Discus)
Umbi merupakan batang semu yang berubah bentuk dan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Tiap rumpun tanaman sedap malam terdiri atas beberapa umbi atau satu umbi induk dan juga sekumpulan umbi anakan, biasanya umbi induk berukuran lebih besar, lapisan umbinya (Bulbus) tidak begitu jelas, warna dagingnya putih bersih. Umbi-umbi ini dapat digunakan sebagai bahan perbanyakkan secara vegetative
Daun tanaman sedap malam bentuknya panjang dan pipih berwarna hijau mengkilap pada bagiian permukaan atas dan hijau muda pada bagian permukaan bawah daun, pada pangkal daun terdapat bintik berwarna kemerah-merahan. Siklus tanaman sedap malam termasuk semusim atau setahun tetapi dapat tumbuh lebih dari setahun. Pada fase reproduksi akan muncul tangkai bunga dan ujung tanaman (titik tumbuh) yang ukurannya panjang dan beruas-ruas, tiap ruas terdapat daun bunga bentuknya panjang dan pipih dengan ukuran lebih kecil daripada daun biasa (normal)
Tiap tangkai bunga melekat 12 kuntum bunga atau lebih yang mekarnya tidak bersamaan, warna mahkota bunga putih bersih namun adapula yang berwarna kemerah-merahan. Pemberian nama bunga sedap malam diduga karena bunganya menebar aroma wangi pada malam hari. Bila tangkai bunga sedap malam dipotong bersama kuntum bunga yang sebagian sudah mekar akan mampu bertahan selama 10 hari. Sedap malam termasuk tanaman yang banyak mengandung air atau skulen (Herbaceaus). Selama siklus hidupnya mengalami beberapa fase pertumbuhan. Sejak umbi ditanam mengalami fase perkecambahan yang berlangsung antara 1 – 2 minggu setelah tanam. Pada umur 3-5 minggu daunnya mulai tumbuh kemudian pada umur 16 -20 minggu setelah tanam pertumbuhan daunnya sudah tumbuh optimal
pada umur 24- 26 minggu mulai keluar tangkai bunga dari ujung tanaman induk, tangkai bunga dibiarkan tumbuh alami hingga kuntum bungannya berguguran maka pada saat yang bersamaan mulai terbentuk umbi anakan, umbi anakan ini tumbuh menjadi tanaman muda pada umur 36 minggu, anakan yang sudah berumur 7-; 9 bulan tidak dapat digunakan sebagai anakan bibit
SYARAT TUMBUH
Tanaman sedap malam dikembangkan didaerah yang memiliki kondisi agroklimat sebagi berikut
1.Keadaan Iklim
Kondisi iklim yang dikehendaki adalah iklim yang cukup lembab, suhu udara antara 13 -27 derajat celcius, curah hujan antara 1900-; 2500 mm / tahun dan membutuhkan penyinaran matahari penuh. Daerah yang paling ideal untuk pengembangan sedap malam didataran menengah (medium) sampai dataran tinggi (pegunungan) yaitu mulai ketinggian 600 - 1500 m dpl, meskipun demikian tanaman ini memiliki adaptasi yang cukup luas terhadap lingkungan tumbuh didataran rendah.

2.Keadaan Tanah
Tanah yang dikehendaki oleh tanaman sedap malam adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik tata udara (aerasi) yang baik dan tata air (drainase) yang baik pula. Sedangkan pH yang dikehendaki adalah 5,0 -5,7.

PERBANYAKAN BIBIT
anaman sedap malam diperbanyak secara vegetatif dengan umbinya. Persyaratan untuk umbi yang baik adalah
1.Diambil dari tanaman (rumpun) induk yang tua (lebih dari 2 tahun)
2.Tanaman induk sehat dan sudah berproduksi bunga.Umbi telah mengalami masa penyimpanan minimal 1 -1 1/2 bulan
4.Umbi bibit telah bertunas.

D.PENANAMAN
     Penanaman bibit sedap malam dapat dilakukan sepanjang musim asalkan air tanahnya memadai. Cara penanamannya adalah sebagai berikut
1.Membuat bedengan dengan ukuran lebar 120 cm, panjang sesuaikan dengan keadaan lahan
2.Buat lubang dengan jarak 20 x 20 cm
3.Tanam 1 atau beberapa bibit umbi sedap malam ke daa\lam lubang tanam, letak umbi bibit diatur tegak dengan arah tunas menghadap ke atas
4.Tutup lubang tanam yang telah diisi umbi dengan tanah setebal 7,5 cm dan beri pupuk dasar pada larikan diantara barisan lubang tanam sejauh 10 cm

E.PEMELIHARAAN
     Pemeliharaan bunga sedap malam meliputi sebagai berikut 1.Penyiraman.Pada fase awal pertumbuhan umbi perlu penyiraman yang rutin 1 -2 kali sehari atau tergantung keadaan tanah.
2.Penyulaman Periode waktu penyulaman sebaiknya seawal mungkin pada umur 5 -15 hari setelah tanam agar pertumbuhan bibit dapat seragam.
3.Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada umur 3 minggu setelah tanam atau tergantung keadaan
4.Pemupukkan susulanPemupukkan susulan dilakukan 6 bulan setelah tanam dengan mempergunakan campuran Urea dan SP-36, dipersiapkan untuk memacu pertumbuhan sedap malam menjelang bunga.
5.Pengendalian Hama Penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman sedap malam antara lain hama ulat tanah (Agroptis ipsilon Hufn), belalang (Valanga sp), penyakit layu cendawan (Fusarium sp) dan busuk umbi (Botritis sp). Pengendalian pada tanaman sedap malam dilakukan dengan perpaduan antara cara kultur tehnik, fisik dan mekanik maupun penggunaan pestisida selektif, menerapkan pergiliran tanaman (rotasi), pengolahan tanah secara sempurna, petbaikan drainase tanah, menjaga kebersihan kebun dari gulma, penetapan jarak tanam yang tepat dan berimbang
-Dll.

II.LATAR BELAKANG
Dewasa ini prospek agribisnis tanaman hias dan bunga potong semakin cerah, baik di pasar dalam negeri maupun untuk sasaran ekspor. Salah satu jenis tanaman hias penghasil bunga potong yang potensial dikembangkan adalah “Bunga sedap Malam” diduga karena bunga ini menebarkan aroma wanginya pada waktu malam hari.
Tanaman sedap malam termasuk salah satu jenis flora introduksi dari Meksiko (Amerika) yang telah menyebar luas dan beradaptasi dengan baik di daerah beriklim panas (tropis). Di Indonesia tanaman ini cocok dikembangkan di daerah dataran menengah sampai tinggi (pegunungan)
Meskipun sedap malam belum berkembang pesat dibandingkan dengan komoditi tanaman hias lainnya, namun kenyataan di lapangan, sedap malam banyak ditanam para petani di berbagai daerah sentra produksi bunga potong seperti di Brastagi (Sumut), Sukabumi, Cianjur, Tasikamalaya (Jabar), Bandungan (Jateng) Malang, dan Pasuruan (Jatim).
Peluang pasar bunga potong sedap malam di dalam negeri pada umumnya ramai menjelang hari-hari besar, seperti Natal, Idul Fitri, Tahun Baru, Imlek dan Upacara 17 Agustus-an. Sementara sasaran pasarnya adalah Jakarta, Bandung, Medan, Bogor, Solo, Semarang, Yogyakarta, Malang, Denpasar dan Ujung Pandang. Sedangkan peluang pasar luar negeri saat ini yang punya andil adalah Timur Tengah, Jepang dan beberapa Masyarakat Ekonomi Eropa
Bunga sedap malam sudah menjadi kebutuhan di dalam pesta-pesta untuk menyemarakkan ruangan sehingga permintaan pasar semakin hari semakin meningkat. Peluang pasar ini belum banyak di tangkap oleh para petani terutama petani bunga, kebanyakkan hanya para petani bunga dataran tinggi saja yang mengetahui peluang pasar tersebut. Pada hal tanaman bunga sedap malam bisa dibudidayakan didataran rendah, karena tanaman tersebut mampu tumbuh baik pada ketinggian antara 600 -1500 m dpl.
Peluang budidaya tanaman sedap malam perlu dikenalkan kepada para petani sebagai komoditas usaha agribisnis agar petani tidak hanya menjadi petani subsistem tetapi untuk mendorong agar petani mampu menjadi petani yang handal dibidang agribisnis yang berwawasan untuk mencari keuntungan didalam usahataninya sehingga pendapatannya akan meningkat yang berakibat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

II.B Tujuan Praktikum
Tujuan dari pelaksaan praktikum ini adalah :
1.Mahasiswa mengetahui cara membudidayakan Sedap malam
2.Mengetahui cara melakukan penanaman dan tanam sedap malam
3.Mahasiswa mengetahaui seluk beluk Sedap malam beserta asepek ekonomisnya

III.WAKTU DAN METODE
1.Kunjungan dilaksanakan pada desember 2011,
Dengan menggunkan bus, dan segenap para pengampu dan mahasiswa yang ikut serta

Metode:
-Berkunjung ke rumah petani
-Ada jeda Tanya jawab untuk mahaswa agar bisa menanyakan hal—hal yang yang ingin diketahui dari presentasi tetang bunga krisan di daerah tersebut
-Berkunjung ke tempat budidaya ,melihat dan mengamati
-Melihat metode apa yang dilakakan dalan budadya Sedap malam, dengan perlakuan-perlakuannya ketika menananm.

IV.Hasil dan Pembahasan
Disebut sedap malam, mungkin oleh karena bunga ini mekarnya saat malam hari. Saat kita terlelap dalam buaian dan saat kehidupan ini hening. Bunga ini mekar dan menyeburatkan aromanya. Bentuknya yang unik dan aromanya yang harum. Tidak heran jika selain sering digunakan sebagai penghias ruangan, bunga ini juga acapkali dimanfaatkan sebangai pengharum ruangan. Memang bunga ini bisa digunakan untuk pembuatan parfum

Kunjungan ke 2 kami lakukan dengan berkunjung langsung ke rumah petani sedap malam,seperti saresahan diskusi dengan santai dan petani sedap malam menjelaskan bagaimana budidayanya ,pengeloaan budidaya dari panen hingga pasca panen, perlakukan pemupukan ,pemilihan bibit dan segala sesuatu tentang sedap malam, dan masiswa bisa menayakan segala sesuatu tetang sedap malam dan diskusi pun berlangsung dengan baik.
Setelah lama berdiskusi tentang seluk-beluk bertanam sedap malam-maka kami diajak langsung ke tempat penanamannya agar visualisasinya tergambar dengan jelas sesuai apa yang telah dijelaskan dalam sarasehan diskusi tadi, misalnya maslah pembibtanya, pembuatan lubang ,jarak-tanam ,pemupukan dan perlakuan-perlakuan lainya yang telah di aplikasikan oleh petani tersebut.
Perlakuan sedap malam dilakaukan petani dengan intensife agarsedap malam dapat memberikan hasil yang optimal yaitu tinggi pertumbuhanya dan bunganya dapat dengan hasil bagus sehingga jika semua faktor-fkator ini baik ,maka akan menaikan harga jualnya sehingga hasilnya akan menjadi hasi yang lebih
Dan yang menarik yaitu kebanyakan sedap malam yang telah ditananm oleh petani tersebut telah di tanamannya sedap malamnya telah dibeli oelah pembeli dengan harga yang cukup fastatis hingga 9juta dengan petakan yang cukup besar , ini menandakan bahwa menanam sedap malam pun memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan sedagala seluk-beluknya.

kultur anthere

• KULTUR ANTHERA
MIKROSPORA
• kultur aseptik antera untuk memproduksi kalus atau tanaman haploid dari mikrospora
• untuk memproduksi galur-galur yang homozigot dengan waktu yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan metoda konvensional yang memerlukan beberapa generasi
• Tanaman haploid ganda (double haploid atau dihaploid) yang dihasilkan melalui kultur antera bersifat homozigot dan murni.
• Polen yang masih muda (immature) atau mikrospora yang terkandung dalam antera dapat secara langsung beregenerasi membentuk embrio, disebut androgenesis/ kalus
• Polen bersifat haploid hasilnya haploid
• Metoda lain untuk memproduksi tanaman haploid adalah dengan kultur ovul atau ovari (prosesnya disebut gynogenesis)
• Melalui metoda eliminasi kromosom yang disebut metoda Hordeum bulbosum (Bajaj, 1983).
• Faktor yang mempengaruhi
(i) genotipa tanaman dimana antera berasal;
(ii) komposisi media kultur;
(iii) kondisi tanaman donor;
(iv) tahap perkembangan dari polen;
(v) pra perlakuan suhu (shock thermal) dari antera.


1. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan proses dekontaminasi embrio menggunakan cairan pemutih yang biasa dapat ditemui di pasaran seperti Bayclean dengan merendamnya selama 20 menit
2. Dibilas dengan aquades hingga bersih.
3. Di dalam kondisi yang steril ditanam pada medium Modified Eeuwens’ (Y3) kemudian diinkubasikan pada suhu 28°C dengan penerangan lampu TL.
4.Sebulan sekali, bibit perlu dipindahkan ke media yang baru sampai bibit siap di tanam di tanah untuk aklimatisasi ketika bibit telah memiliki setidaknya 1 akar utama dan berdaun dua.