AGROTEKNOLOGI

Fisiologi Tumbuhan

product

^_^

fisiologi | Hormon

Berbagi Ilmu

product

^_^

Detail | Add to cart

Ilmu Alam

product

^_^

Detail | Add to cart

FLORIKULTUR DAN LANDSKEep

BUDIDAYA KRISAN
(Chrysanthemum grandiflorum)

SEJARAH SINGKAT


• Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain Seruni
• atau Bunga emas (Golden Flower) berasal dari dataran Cina. Krisan kuning berasal
• dari dataran Cina, dikenal dengan Chrysanthenum indicum (kuning), C. morifolium
• (ungu dan pink) dan C. daisy (bulat, ponpon). Di Jepang abad ke-4 mulai
• membudidayakan krisan, dan tahun 797 bunga krisan dijadikan sebagai simbol
• kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East.
• Tanaman krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan Perancis
• tahun 1795. Tahun 1808 Mr. Colvil dari Chelsa mengembangkan 8 varietas krisan di
• Inggris. Jenis atau varietas krisan modern diduga mulai ditemukan pada abad ke-17.
• Krisan masuk ke Indonesia pada tahun 1800. Sejak tahun 1940, krisan
• dikembangkan secara komersial.

TAKSONOMI KRISAN
Ordo: Angiospermae
Sub ordo:
Famili :
Genus : Chrysantemum
Spesies: Grandiflora


MORFOLOGI KRISAN

SIFAT-SIFAT DAN CIRI TANAMAN KRISAN



1. Tanaman hari pendek,titik kritis 13 jam
2. Tanaman semusim

JENIS-JENIS KRISAN
• Jenis dan varietas tanaman krisan di Indonesia umumnya hibrida berasal dari
• Belanda, Amerika Serikat dan Jepang. Krisan yang ditanam di Indonesia terdiri atas:
• a) Krisan lokal (krisan kuno)
• Berasal dari luar negri, tetapi telah lama dan beradaptasi di Indoenesia maka
• dianggap sebagai krisan lokal. Ciri-cirinya antara lain sifat hidup di hari netral dan
• siklus hidup antara 7-12 bulan dalam satu kali penanaman. Contoh C. maximum
• berbunga kuning banyak ditanam di Lembang dan berbunga putih di Cipanas
• (Cianjur).
• b) Krisan introduksi (krisan modern atau krisan hibrida)
• Hidupnya berhari pendek dan bersifat sebagai tanaman annual. Contoh krisan ini
• adalah C. indicum hybr. Dark Flamingo, C. i.hybr. Dolaroid,C. i. Hybr. Indianapolis
• (berbunga kuning) Cossa, Clingo, Fleyer (berbunga putih), Alexandra Van Zaal
• (berbunga merah) dan Pink Pingpong (berbunga pink).
• c) Krisan produk Indonesia
• Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas telah melepas varietas krisan buatan
• Indonesia yaitu varietas Balithi 27.108, 13.97, 27.177, 28.7 dan 30.13A.
BENTUK-BENTUK MAHKOTA BUNGA
Pompon

spider
anemon


standard



MANFAAT TANAMAN
• Kegunaan tanaman krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain
• adalah sebagai tumbuhan obat tradisional dan penghasil racun serangga. Sebagai
• bunga hias, krisan di Indonesia digunakan sebagai:
• a) Bunga pot
• Ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga lebat dan
• cocok ditanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini (diameter
• bunga kecil) ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-unguan),
• Pearl Cindy (putih kemerah-merahan), White Cindy (putih dengan tengahnya putih
• kehijau-hijauan), Applause (kuning cerah), Yellow Mandalay (semuanya dari
• Belanda).Krisan introduksi berbunga besar banyak ditanam sebagai bunga pot,
• terdapat 12 varitas krisan pot di Indonesia, yang terbanyak ditanam adalah
• varietas Delano (ungu), Rage (merah) dan Time (kuning).
• b) Bunga potong
• Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi, mempunyai
• tangkai bunga panjang, ukuran bervariasi (kecil, menengah dan besar), umumnya
• ditanam di lapangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong. Contoh
• bunga potong amat banyak antara lain Inga, Improved funshine, Brides, Green
• peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike dll.


PERSIAPAN BUDIDAYA
Peralatan / bahan-bahan:
1. Rumah plastik/greenhouse
2. Instalasi listrik+lampu
3. Jaring plastik
4. Tiang penyangga
5. Alat penyiram
6. Gunting pangkas


SYARAT TUMBUH KRISAN
1. Iklim: menghendaki curah hujan tinggi, tetapi tidak tahan terpaan air hujan Lansing
2. Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik adalah tengah malam antara jam 22.30–01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal 9 m2 dan lampu dipasang setinggi 1,5 m dari permukaan tanah. Periode pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2-8 minggu) untuk mendorong pembentukan bunga.
3. Suhu udara antara 20 – 26ᵒ C
4. Kelembaban : unt tumbuh setek 90-95%, tanaman dewasa 70-80%
5. Ketinggian tempat 700 – 1200 m dpl
6. Tanah : liat berpasir, gembur, drainase baik

PEMBIBITAN
Bibit

Krisan muda

Asal bibit
Vegetatif

1. Setek pucuk
2. Setek akar
3. Kultur jaringan

Generatif
1. biji

BUDIDAYA
sebelum penanaman
Tanam



Teknik Penanaman Bunga Potong
a) Penentuan Pola Tanam.
Tanaman bunga krisan merupakan tanaman yangdapat dibudidayakan secara monokultur.
b) Pembuatan Lubang Tanam
Jarak lubang tanam 10 cm x 10 cm, 20 cm x 20 cm. Lubang tanam dengan cara
ditugal. Penanaman biasanya disesuaikan dengan waktu panen yaitu pada
hari-hari besar. Waktu tanam yang baik antara pagi atau sore hari.
c) Pupuk Dasar
Furadan 3G sebanyak 6-10 butir perlubang. Campuran pupuk ZA 75 gram
ditambah TSP 75 gram ditambah KCl 25gram (3:3:1)/m2 luas tanam, diberikan
merata pada tanah sambil diaduk.
d) Cara Penanaman
Ambil bibit satu per satu dari wadah penampungan bibit, urug dengan tanah
tipis agar perakaran bibit krisan tidak terkena langsung dengan furadan 3G.
Tanamkan bibit krisan satu per satu pada lubang yang telah disiapkan sedalam
1-2 cm, sambil memadatkan tanah pelan-pelan dekat pangkal batang bibit.
Setelah penanaman siram dengan air dan pasang naungan sementara dari
sungkup plastik transparan.


Teknik Penanaman untuk Memperpendek Batang
a) Pengaturan dan Penambahan Cahaya
b) Pemupukan
Waktu pemupukan dimulai umur 1 bulan setelah tanam, kemudian diulang
kontinue dan periodik seminggu sekali, dan akhirnya sebulan sekali. Jenis dan
dosis pupuk yang diberikan pada fase vegetatif yaitu Urea 200 gram ditambah
ZA 200 gram ditambah KNO3 100 gram per m2 luas lahan. Pada fase Generatif
digunakan pupuk Urea 10 gram ditambah TSP 10 gram ditambah KNO3 25
gram per m2 luas lahan, cara pemberiannya dengan disebar dalam larikan atau
lubang ditugal samping kiri dan samping kanan.
c) Pembuangan Titik Tumbuh
Waktu pembuangan titik tumbuh adalah pada umur 10-14 hari setelah tanam,
dengan cara memotes ujung tanam sepanjang 5 cm.
d) Penjarangan Bunga
Jika ingin mendapatkan bunga yang besar, dalam 1 tangkai bunga hanya
dibiarkan satu bakal bunga yang tumbuh.


pemeliharaan
penjarangan & penyulaman
pengendalian gulma
penyiraman
pembuangan tunas-tunas


HAMA DAN PENYAKIT
1. Ulat Tanah (Agrotis ipsylon)
gejala: memotong ujung tanamanmuda
2. Triph (Triph tabacci)
gejala: pucuk dan tunas samping berwarna ke perak-perakan
3. Tungau merah (Tetranycus, sp)
gejala: daun yg terserang berwarna kecoklatan terpelintir
4. Penggerak daun (Liriomyza, sp)
gejala : menggulung daun menjadi spt terowongan, keperakan
PENYAKIT
1. Karat
2. Tepung oidium
3. Virus mosaik dan kerdil


PANEN
Umur : 3 – 4 bulan
Ciri : kira-kira 70% tanaman sudah mulai mekar dan setengah mekar

Pasca panen

Kemasan untuk jarak dekat
Kemasan untuk jarak sedang
Kemasan untuk jarak jauh



BUDIDAYA SEDAP MALAM
Kegunaan
1. hiasan/bunga
potong
2. Minyak atsiri
(tuberose
essential
oil/minyak
esensial)
..
..juga bisa dimakan..
1.Untuk campuran sup
2. Untuk kimlo (semacam
sup/soto)
3. Makanan ringan/camil-
an (digoreng pakai
telur+tepung)

SEDAP MALAM
Polianthes tuberosa L.
• Nama umum
Indonesia: Sedap malam
Malaysia: Sundal malam
Inggris: Tuberose
• Klasifikasi
• Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub-kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Familia : Agavaceae
Genus : Polianthes
Spesies : Polianthes tuberosa L.
TEKNIS BUDIDAYA
1.Lahan/jenis tanah?


2. Lingkungan?



3. Manajemen budidaya


BUDIDAYA
• Bibit
• Pengolahan tanah
• Tanam(saat tanam,jarak tanam, cara tanam)
• Pengairan
• Pemupukan
• Pemeliharaan
• Panen
• Pasca panen

PANEN
1. umur
2. Saat
3. cara


PASCA PANEN
1. membersihkan
2. Sortasi
3. Pengepakan
4. Pengiriman
5. pengawetan





Industri Bunga &
Tanaman Hias

KULIAH
I (1) Produk-produk Bunga dan Tanaman
Hias
(2) Karakteristik
(3) Penggunaan

II (1) Teknologi Produksi secara umum
(2) Peluang dan Tantangan dalam Usaha
Bunga dan Tanaman Hias
(1) Produk
• Bunga Potong (CUT FLOWERS)
• Tanaman Pot (FLOWERING POTTED PLANTS): tanaman berbunga dan tanaman hias daun, termasuk pot gantung; biasanya merujuk ke tanaman dalam ruang (Indoor).
• Tanaman lansekap (LANDSCAPE PLANTS) (Outdoor).
(2) Karakteristik
- merupakan produk estetika (produk ‘seni’/ art), walau pun ada yang berfungsi ganda, misalnya sebagai tanaman obat dan hias.
- keragaman jenis & penampilan fisik (bentuk bunga/daun, tekstur, warna, penampilan/ kemasan) sangat penting
- teknik budidaya sangat intensif dibandingkan sayuran dan buah (struktur plastik dan peneduh; fertigasi)
Berbagai Jenis Bunga Potong Yang Kini Dipasarkan di Indonesia
Anyelir (Carnation, Dianthus caryophyllus)
Anthurium
Gerbera (Gerbera jamesonii)

Tanaman Lansekap
daun-daun variegata memiliki nilai lebih tinggi


Penggunaan Tanaman Pot: dekorasi interior/taman, sering disewa-sewakan
Tanaman Pot (hias daun, Foliage potted plants)

• Produk-produk tanaman hias daun ‘biasa’ (yang biasa dilihat penjual tanaman di tepi jalan) – dapat diangkat nilainya bila kualitas tanaman diperbaiki: bersih, sehat, rimbun, ditunjang dengan pot yang bagus – bukan polibag – dan serasi.

-
Aglaonema
Aglaonema – hasil silangan lain dari Greg Hambali
(3) Penggunaan Bunga Potong:

bukan hanya untuk keindahan/dekorasi, tetapi ada unsur ‘fungsional’ , seperti menggunakan vas, gelas, tempat air dll yang bisa dimanfaatkan setelah bunga layu.
Poci Teh dan Tempat Air
Gelas
(3) Penggunaan Bunga Potong/Rangkaian Bunga: untuk macam2 Ekspresi Perasaan




Kreasi dari kelompok tanaman hias sukulen : TERRARIUM
Komposisi Berbagai Tanaman Hias Sejenis(daun hias, sukulen/kaktus)
Akhir dari bagian I



PEMULIAAN
TANAMAN HIAS
Tanaman Hias
Ornamental Plant
• Tanaman yg ditumbuhkan di kebun atau sebagai tanaman indoor
• Ditanam untuk dinikmati bunga, daun, aroma, bentuk tanaman atau buah  bukan untuk dimakan
• Dikomersialkan sebagai tanaman landsekap atau bunga potong


TANAMAN HIAS BUNGA
TANAMAN HIAS DAUN
TANAMAN HIAS BUAH




• Pengembangan tanaman hias di Indonesia dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tanaman Hias Indonesia (BALITHI)/ Indonesian Ornamental Crops Research Institute (IOCRI)
• Telah dikembangkan pemuliaan tanaman pada krisan, mawar, anyelir, anthurium, lili, gladiol dan sedap malam  mendapatkan varietas unggul

Tujuan Pemuliaan
Tanaman Hias

Varietas baru dengan :
• warna & bentuk bunga menarik
• kombinasi warna bunga menarik
• tekstur tertentu pada perhiasan bunga (tebal, bertumpuk atau ruffled)
• jumlah kuntum yang banyak
• masa mekar lama
• produksi bunga tinggi


Bagaimana ‘Menciptakan’
Varietas Baru?
Teknik pemuliaan yang dapat digunakan :
• Pemuliaan Mutasi
• Kultur Jaringan



PEMULIAAN
TANAMAN HIAS
Tanaman Hias
Ornamental Plant
• Tanaman yg ditumbuhkan di kebun atau sebagai tanaman indoor
• Ditanam untuk dinikmati bunga, daun, aroma, bentuk tanaman atau buah  bukan untuk dimakan
• Dikomersialkan sebagai tanaman landsekap atau bunga potong

• Tanaman Hias Bunga


• Pengembangan tanaman hias di Indonesia dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tanaman Hias Indonesia (BALITHI)/ Indonesian Ornamental Crops Research Institute (IOCRI)
• Telah dikembangkan pemuliaan tanaman pada krisan, mawar, anyelir, anthurium, lili, gladiol dan sedap malam  mendapatkan varietas unggul
Tujuan Pemuliaan
Tanaman Hias
Varietas baru dengan :
• warna & bentuk bunga menarik
• kombinasi warna bunga menarik
• tekstur tertentu pada perhiasan bunga (tebal, bertumpuk atau ruffled)
• jumlah kuntum yang banyak
• masa mekar lama
• produksi bunga tinggi


Bagaimana ‘Menciptakan’
Varietas Baru?
Teknik pemuliaan yang dapat digunakan :
• Pemuliaan Mutasi
• Kultur Jaringan

Pemuliaan Mutasi
• Aplikasi mutasi dalam menghasilkan keragaman dan varietas baru pada tanaman
• Mutasi spontan  Terjadi secara alami di alam melalui petir, halilintar, serangan insekta  proses lama dan jarang terjadi
• Mutasi buatan  induksi mutagen
Contoh
Pemuliaan Mutasi

Kultur Jaringan
• Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam pemuliaan tanaman
• Melalui kultur embrio dan kultur haploid (embryo culture dan haploid culture)
Tanaman Hias
Potensial Indonesia
Anggrek
• Indonesia dikenal memiliki banyak spesies anggrek alam (5000 spesies).
• Setengahnya terdapat di Papua, 2000 di Kalimantan, sisanya tersebar di pulau lain.
• Contoh anggrek spesies Indonesia :
Anggrek Sumatra
Coelogyne dayana
• Anggrek bergerigi, bagian dalam berwarna coklat tua, lidah berwarna kekuningan dan bagian luarnya berwarna hijau pucat

• Spesies cantik berwarna putih dengan totol-totol kemerahan dan ungu
Anggrek Kalimantan
Coelogyne pandurata
• Dikenal sebagai Anggrek Hitam Kalimantan
• Terdapat tanda hitam pada bibir yang membentang ke belakang samapai bagian dalam bunga. Sepal dan petal berwarna hijau cerah

• Tumbuh di hutan pegunungan dengan ketinggian 2000 m.
• Bunga kecil dan sederhana, tapi sangat eksotis

• Mekar pada pagi hari dan menutup di siang hari.
• Anggrek ini dikenal sebagai anggrek berserabut.
• Batangnya digunakan sebagai kerajinan tangan

• Dikenal sebagai anggrek bulan
• Puspa Pesona Indonesia

• Anggrek Bunga Kembar
• Memiliki daun tebal dan berair, bunga berukuran kecil. Ciri khas yg mencerminkan iklim kering kawasan Nusa Tenggara
Pemuliaan Anggrek
(Persilangan)
• Mendapatkan varietas baru dengan warna dan bentuk bunga menarik, mahkota bunga yg kompak dan tahan lama
• Hal-hal yg perlu diperhatikan
Langkah Persilangan Anggrek
• Buka cap columna bunga  terlihat polinia
• Ambil polinia dgn hati-hati menggunakan tusuk gigi
• Masukkan polinia ke dalam stigma induk betina
• Beberapa hari kemudian bunga yg diserbuki akan layu dan muncul bakal buah yg berkembang menjadi buah

No Response to "FLORIKULTUR DAN LANDSKEep"

Post a Comment