KONSEPSI BENIH,?
definisi Biji: Alat untuk mempertahankan kelanjutan hidup jenis (spesies) suatu tumbuhan.
Alat untuk menyebarkan kehidupan baru dari suatu tempat ke tempat lain.
Suatu unit organisasi yang teratur rapi, mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi dan memperpanjang kehidupannya.
Definisi benih: Fase generatif dari siklus kehidupan tumbuhan yang dipakai untuk memperbanyak dirinya secara generatif (agronomis).
Biji yang berasal dari ovule (botani/embriologis)
Biji yang digunakan untuk bahan tanam.
Biji sama struktural
Benih beda fungsional
KLASIFIKASI BENIH
• Benih Penjenis (Breeder Seed/BS)
• Benih Dasar (Foundation Seed/FS)
• Benih Pokok (Stock Seed/SS)
• Benih Sebar (Extension Seed/ES)
TEKNOLOGI BENIH
Serangkaian perlakuan atau kegiatan untuk meningkatkan/mempertahankan mutu benih.
PRODUKSI BENIH
Faktor yang Mempengaruhi Kemunduran Varietas
Variasi yang berkembang
Pencampuran mekanis
Mutasi
Persilangan alami
Variasi genetik yang minor
Pengaruh selektif dari penyakit
Teknik pemuliaan tanaman
Variasi yang berkembang
Tanaman untuk produksi benih yang ditumbuhkan di lingkungan yang berbeda kondisinya untuk beberapa generasi berturut-turut, dapat muncul bentuk tanggap pertumbuhan yang berbeda.
Pencampuran mekanis
Sumber kemunduran varietas yang paling penting, dapat terjadi :
F pada saat penyemaian,
F melalui tanaman-tanaman voluntir dari tanaman yang sama,
F melalui varietas berbeda yang ditanam di lahan yang berdekatan.
Mutasi
Sifat-sifat atau karakter-karakter baru yang muncul tiba-tiba dalam suatu organisme dan tidak diturunkan dari tetuanya, tetapi pada kondisi-kondisi tertentu sifat tersebut dapat dipindahkan kepada keturunannya
Persilangan alamiah
Sumber utama kontaminan genetik dan kemunduran varietas pada tanaman dengan sistem penyerbukan silang.
Besaran kontaminasi genetik yang disebabkan persilangan alamiah tergantung pada :
M sistem pemuliaan spesies
M jarak isolasi
M massa varietas
M sarana penyerbuk
Variasi genetik yang minor
Variasi genetik minor masih mungkin terdapat bahkan dalam varietas yang menunjukkan keseragaman genotipe pada saat pelepasannya.
Pengaruh selektif dari penyakit
Varietas-varietas tanaman yang baru sering menjadi mudah diserang oleh ras-ras penyakit yang baru.
Teknik pemuliaan tanaman
Pelepasan varietas yang prematur (belum waktunya) dapat merupakan hal yang penting dalam kemunduran varietas.
PRINSIP GENETIK
1. Persyaratan Lahan Produksi
Lahan yang digunakan diketahui sejarah penggunaan sebelumnya sehingga memenuhi persyaratan bebas voluntir dan memenuhi persyaratan isolasinya.
2. Benih Sumber
Benih sumber yang digunakan benih dengan kelas yang sesuai dan dari sumber yang disetujui.
Syarat sumber benih adalah :
Diketahui asal usulnya dan murni varietasnya
Bebas dari varietas lain, biji gulma, dan penyakit terbawa benih.
3. Isolasi
Suatu tindakan perlindungan tanaman dari penyerbukan silang oleh varietas lain, baik dari dalam maupun luar lahan produksi, sehingga kemurnian benih dapat dijaga.
Isolasi Waktu
Model isolasi dengan memberikan selang waktu tanam yang berbeda antara dua varietas berlainan yang ditanam pada areal berdampingan/berdekatan.
Isolasi Jarak
Model isolasi dengan memisahkan areal tanam dengan jarak tertentu antara dua varietas berbeda yang ditanam pada waktu bersamaan.
Jarak isolasi tergantung :
Cara penyerbukan.
Tingkat kemurnian yang diinginkan.
Kondisi lingkungan selama penyerbukan.
Teknik Isolasi Jarak
Lahan antara kedua tanaman yang berlainan varietas dikosongkan.
Lahan antara kedua tanaman yang berlainan varietas ditanami jenis tanaman lain.
Tanaman yang ada di tepi antara kedua batas areal selebar 3 meter, pada waktu panen tidak dipakai sebagai benih.
4. Roguing
Memeriksa dan menyingkirkan tanaman-tanaman yang menunjuk-kan ciri-ciri berbeda dengan varietas yang diusahakan (rogues).
5. Pencegahan dari Pencampuran Mekanis
Pada saat penyemaian atau penanaman.
Melalui tanaman-tanaman voluntir pada areal pertanaman.
Melalui varietas-varietas yang berbeda yang ditanam di lahan yang berdekatan.
Melalui alat-alat atau tempat penyimpanan yang digunakan untuk beberapa varietas.
6. Penanaman di wilayah yang sesuai
Pengusahaan tanaman untuk produksi benih pada wilayah adaptasinya dilakukan untuk menghindari kemunduran varietas yang disebabkan oleh variasi yang berkembang.
• PERKEMBANGAN PERBENIHAN
DI INDONESIA
• Perbenihan belum mencapai tingkat komersial
• Benih sebagai produk teknologi F benih sebagai komoditi komersial (awal industri benih)
• Swastanisasi industri benih
• Perbenihan belum mencapai
tingkat komersial
• Standar mutu benih belum diberlakukan
• Penyebaran benih dilakukan di antara sesama petani dan tidak bersifat komersial
• Petani melakukan produksi benih sendiri
• Benih sebagai produk teknologi
• Dituntut kebenaran dalam berbagai segi mutu.
• Teknologi benih mulai diperkenalkan, baik dalam produksi, pengolahan dan penyimpanan.
• Dilakukan pengawasan yang obyektif dan prosedur analisis mutu benih.
• Swastanisasi Industri Benih
• Mengurangi peran pemerintah dalam bisnis benih.
• Industri benih berkembang ke produksi benih non padi yang bersifat lebih komersial
• Tujuan Program Industri Benih
• Meletakkan dasar-dasar pengembangan industri benih;
• Mengembangkan usaha swasta di bidang perbenihan, terutama pengolahan dan pemasaran benih;
• Meningkatkan atau mendorong kesadaran petani untuk menggunakan benih unggul bermutu.
Sasaran program industri benih F menyediakan benih unggul bermutu dengan kondisi 6 (enam) tepat
1. Tepat varietas
2. Tepat jumlah
3. Tepat mutu
4. Tepat waktu
5. Tepat lokasi
6. Tepat harga
ASPEK MUTU BENIH DAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Apakah itu MUTU ?
Sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki keluaran yang dihasilkan.
... bermutu ?
… sesuai standar
… sesuai kebutuhan stakeholders
• Peran Benih Bermutu
dari Varietas Unggul
• Pemacu utama produktivitas
• Penentu kualitas
• Pembawa (carrier) teknologi agroindustri lainnya
• Pendorong ekonomi pedesaan
• Peningkatan kesejahteraan petani
• Penyerapan tenaga kerja
• ASPEK MUTU BENIH
• Mutu Genetik
• Mutu Fisiologis
• Mutu Fisik
• Mutu genetik F hal yang berkaitan dengan kebenaran dari varietas benih, baik secara genotip maupun fenotip.
• Mutu fisiologis F hal yang berkaitan dengan daya hidup/tumbuh benih pada kondisi optimum maupun suboptimum.
• Mutu fisik F kondisi fisik benih yang menyangkut warna, bentuk, ukuran, bobot, tekstur permukaan, tingkat kerusakan fisik, kebersihan, dan kemurnian.
• Kriteria Benih Bermutu
• Secara fisik :
M benih bersih dan terbebas dari kotoran;
M benih murni;
M warna benih tidak kusam;
M benih tidak bebercak, kulit tidak terkelupas;
M sehat, bernas, tidak keriput, ukuran normal.
• Memiliki daya tumbuh (berkecambah) > 80%
• Kadar air < 12% (tergantung jenis benihnya)
PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH
Reproduksi Tanaman
Tumbuhan berbunga melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji.
Biji terbentuk dengan jalan reproduksi seksual yaitu penyerbukan
Bunga adalah bagian tumbuhan yang mengandung organ reproduksi
Process of seed formation
Pollination is the first step in reproduction.
Pollen grains are shed from the anthers and fall onto the feathery stigmas.
Fertilization is the second step in seed formation.
The pollen that reaches the stigma germinates and forms a pollen tube that carries the male nuclei inside the ovary for fusion with the egg nuclei.
The complete process from pollination to fertilization takes from 18 to 24 hours.
1. SELF POLLINATION
Self-pollination occurs when pollen (male) from anther is transferred to the stigma (female) within the same flower. Technically, self-pollination also occurs when pollen from one flower is transferred to another flower on the same plant.
2. CROSS POLLINATION
“Imperfect flowers” are either only male (no pistil or stigma) or only female (no stamens or anthers). These flowers require cross-pollination.
Cross-pollination occurs when pollen is transferred by wind or insects from a male flower to a female flower.
The flowers may be on the same plant (monoecious) or different plants (dioecious).
Fertilisasi (fertilization) adalah suatu peristiwa penyatuan salah satu inti sperma (sperm nucleus) dari pollen tube dengan inti telur (egg nucleus) di dalam embryo sac
1. A pollen grain is released from the anther and settles on the stigma.
2. A pollen tube forms and grows through the style toward the ovule opening (micropyle).
3. Two of the nuclei (polar nuclei) in the ovule's embryo sac migrate to the centre to form a single cell. Three cells migrate to the micropyle, and one enlarges to become the egg.Two sperm that have formed from mitotic division of the pollen grain's generative cell enter the embryo sac through the micropyle.
4. One sperm fuses with the egg, resulting in a fertilized egg (zygote), which develops into an embryo. The second sperm fuses with the two polar nuclei to form the endosperm nucleus.
5. This nucleus divides to form a tissue (endosperm) that provides nutrients for the developing embryo.
Stages of seed formation
The fertilized egg cell begins development within 12 hours after fertilization.
The endosperm of the developing seed begins turning milky white 8 days after fertilization.
The embryo develops after 10 days.
The endosperm turns into
the soft dough stage at 14 days after fertilization, and the hard dough stage 7 days later.
Within 25-30 days after fertilization, the ovule has matured and fully ripened into a seed.
PERKECAMBAHAN SECARA FISIOLOGIS
PERKECAMBAHAN ANALIS BENIH
PERKECAMBAHAN EPIGEAL
PERKECAMBAHAN HIPOGEAL
PERKECAMBAHAN HIPOGEAL
STRUKTUR KECAMBAH
SYARAT LUAR UNTUK PERKECAMBAHAN
Air yang cukup (sufficient supply of water)
Oksigen yang cukup (sufficient supply of oxygen)
Suhu yang sesuai (favourable temperature)
Cahaya
AIR (WATER)
Air untuk melunakkan kulit benih.
Air memungkinkan masuknya oksigen ke dalam benih.
Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga mengaktifkan bermacam-macam fungsinya (mis. aktivasi enzim).
Air sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm/kotiledon ke embrio.
Hubungan antara kecepatan pernafasan dan kadar air benih
OKSIGEN
Komposisi udara : oksigen (± 20%), karbondioksida (± 0,03%), dan nitrogen (± 80%).
Perkecambahan benih F proses yang berkaitan dengan sel hidup yang membutuhkan energi.
Pada umumnya benih berkecambah paling baik pada konsentrasi oksigen udara.
Beberapa spesies berkecambah paling baik pada konsentrasi oksigen di bawah komposisi udara, mis Cynodon dactylon atau di atas komposisi udara, mis. wortel, bunga matahari, beberapa sereal
Pengaruh rasio CO2/O2 terhadap
perkecambahan benih Oat
SUHU
Suhu kardinal beberapa jenis tanaman
CAHAYA
Mekanisme pengendalian cahaya dalam perkecambahan benih adalah sama seperti pada pengendalian induksi bunga, pemanjangan tunas, pembentukan pigmen pada daun dan buah tertentu, dan perkembangan radikel pada kecambah tertentu.
Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan tergantung pada
Intensitas cahaya
Kualitas cahaya
F 660-700 nm = mendorong perkecambahan
Lama penyinaran (day length)
Pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih F prosesnya berlangsung secara photochemical reaction.
Photochemical reaction terjadi karena adanya suatu pigmen penyerap cahaya (absorbsing pigment) F PHYTOCHROME (Borthwick et al., 1952).
PHYTOCHROME
Bentuk yang mempunyai absorbsi cahaya maksimum pada 660 nm (Phytochrome-red/PR)
Bentuk yang mempunyai absorbsi cahaya maksimum pada 730 nm (Phytochrome-far red/PFR)
Peran fisiologis PFR
Mempengaruhi sintesis gibberelin
Mengaktifkan gen-gen tertentu.
Mengubah permeabilitas membran.
Meningkatkan aktivitas kinase
TENOLOGI BENIH
7:02 PM
Rufi
Posted in
TEKBEN SEMSTER 5 PERTENGAHAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No Response to "TENOLOGI BENIH"
Post a Comment