Fisiologi tumbuhan, apa itu?
Mungkin pada kesempatan kali ini saya
akan berikan sajian ringan tentang apa itu fisiologi, memang di blog ini sudah
banyak membahas tentang artikel dalam bidang pertanian yang terlalu masuk
kedalam materi intinya, jadi cederung terlalu “njelimet” kalau kata orang jawa’
tapi memang begitulah ilmu pertanian yang memang kalau digali akan menambah
wawasan kita. Dan saya banyak mengambil referensi dari dasar-dasar fisilogi
tumbuhan yang ditulis oleh Benyamin lakitan.
Sebagaimana dalam judul diatas “FISIOLOGI TUMBUHAN, APA ITU?”. Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tenatang proses metabolisme yang terjadi didalam tubuh tumbuhan yang meyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Laju proses-proses metabolisme ini dipengaruhi oleh (dapat pula tergantung pada) faktor-faktor lingkungan mikro disekitar tumbuhan tersebut.
Maka
dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan lebih dapat memahami bagaimana
sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasilkan karbohidrat dari
bahan baku anorganik berupa air dengan karbondioksida, mengapa tumbuhan
membuthkan banyak air air?, bagaimana biji berkecambah?, mengapa tumbuhan layu jika
kekeringan? Dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampak oleh tumbuhan.
Fenomena-fenomena seperti yang dicontohkan di atas sesungguhnya melibatkan
suatu rangkaian reaksi biokimia yang panjan. Pada beberapa kasus, reaksi-reaksi
biokimia tersebut diikuti pula oleh gerakan mekanis yang spesifik, misalnya
gerakan membuka dan menutupnya stomata, gerakan epinasti daun (daun tumbuhan menggulung/menekuk) pada tumbuhan putri malu (Mimosa pudica).
Pada
dasarnya gejala-gejala yang ditampakkan oleh tumbuhan-tumbuhan dapat
diterangkan dengan prinsip-prinsip kimia dan/atau fisika. Beberapa proses
metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia
dan fisika yang terlibat, di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para
ahli fisiologi tumbuhan. Contoh tenatang beberapa proses metabolisme dasar
termasuk fotosintesis dan respirasi. Akan tetapi banyak pula proses-proses yang
terjadi dalam tubuh tumbuhan yang
penejelasanya secaraa kimia datu fisika masih bersifat spekulatif. Dan tentunya
ini menjadi sesuatu yang menarik bagi para peneliti dan ahli fisiologi tumbuhan
untuk menelusurinya baik melalaui pendekatan biokimia maupun pendekatan biofisika.
Maka dengan
papar penjelas diatas yang menunjukkan bahwa setiap proses metabolisme pada
tumbuha dapat djelaskan secara kimia/fisika, maka jelas bahwa pengetahuan dasar
tentang prinsip-prinsip reaksi kimia dan fisika merupakan bekal utama untuk
mengkaji secara mendalam setiap fenomena fisiologi tumbuhan. Dapat pula
diartikan bahwa perkembangan fisiologi tumbuhan sangat tergantung pada
perkembangan dalam ilmu-ilmu kimia dan fisika. Temuan yang dihasilkan dari
penelitian-penelitian di bidang kimia dan fisika sering merupakan alat atau
bahan yang sangat berpengaruh terhadap penelitian fisiologi tumbuhan, sebagai
contoh adalah penemuan karbon bermuatan radioaktif dan penemuan mikroskop
elektron.
Organisme yang menjadi sasaran dalam dalam kajian fisiologi tumbuhan meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya bakteri sampai pada tumbuhan tingkat tinggi. Bila dikaitkan dengan 5 kelompok organisme berdasarkan klasifikasi yang baku, maka fisiologi tumbuhan mengkaji tentang metabolisme pada organisme monera, sebagian prostita (yakni beberapa jenis ganggang dan lumut), fungi (jamur), dan plantea (Lakitan, 2013). Walaupun demikian, pada kenyataannya yang menjadi sasaran utama ahli fisiologi tumbuhan adalah organisme dari kelompok plantae, terutama ganggang hijau, tumbuhan berdaun jarum (gimnosperma) dan tumbuhan angiosperma, termasuk tumbuhan monokotil dan dikotil.
No Response to "Fisiologi tumbuhan, apa itu?"
Post a Comment