KESUBURAN TANAH?
Yaitu kapasitas
atau kemampuan tanah dalam menghasilkan produk tanaman yang dininginkan
Pada lingkungan
tertentu.
Kenapa jenis
tanman beda maka kebutuhan kesuburan tanah akan beda pula ?
Setiap tanaman
memiliki kebutuhan khusus dalam memenuhi unsur2 hara nya guna untuk pertumbuhan
tanman tersebut jadi pastilah berbeda-beda spesifikasi kebutuhan kesuburan tanah pada setiap
masing-masing tanaman.
Exp;
karet. ===getah,kayu dengan Jagung:biji,batang,tongkol.
Dari 2
contoh diatas pastilah berbeda junlah kompoisisi kebutuhan hara ,pada tiap
tanaman.
Kesuburan tanah standar mutlak?
Mempertahankan
kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama
tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal
kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah
itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjaga
kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani
Exp:
cabai;paling baik di tanam pada tanah vertisol (hasil.maksimum)
Kedelaijepanga=pada dataran rendah(hasil
optimum)
Hal diatas di pengaruhi!
-lingkungan
yaitu faktordiluar tanah. Exp: air dan
sinar pada tan.kedelai
Kesuburan
tanah di perngarhui; faktor fisik dan faktor kimia.
Dasar
nutrisi tanaman?
Dinamika
unsure hara?
1.Tingkat
ketersediaan unsure hara tanah
exp:ektrasi , N,P tersedia dan K dapat ditukar(ion)
2pergerakan/pengenakan:
-aliran masa:====è
1.
intersepsi akar
semata-mata berkaitan dengan pemasokan hara (solely a supply mechanism).
2.
aliran massa dan
difusi merupakan pemasokan dan pengangkutan hara (mechanisms of supply and
transport).
3.
memahami bagaimana
hara bergerak, sangat penting untuk memahami dampaknya bagi lingkungan, juga
dalam penyerapan hara.
Intersepsi
akar
Akar tumbuh menembus
tanah, bersinggungan dengan permukaan partikel tanah, permukaan akar
bersinggungan dengan ion hara yang terjerap, kemudian terjadi pertukaran secara
langsung (contact exchange). Meskipun angkanya kecil, tetapi
sumbangannya penting agar hara mencapai akar. Hal ini nampak jelas terutama
bagi hara dengan kadar tinggi dalam tanah misalnya Ca dan Mg, atau hara yang
dibutuhkan dalam jumlah kecil bagi tanaman seperti Zn dan Mn dan hara mikro
lainnya.
Intersepsi dipengaruhi
oleh semua yang mempengaruhi pertumbuhan akar: tanah yang kering, tanah mampat,
pH tanah yang rendah, keracunan Al dan Mn, kekahatan hara, kegaraman, aerasi
buruk, penyakit akar, serangga, nematoda, temperatur sangat tinggi atau sangat
rendah. Pertumbuhan tanaman berpengaruh paling besar terhadap proses
intersepsi, meskipun juga berpengaruh terhadap dua mekanisme lainnya.
Hara yang masuk
melalui intersepsi tergantung pada kadar hara dalam tanah, volume
tanah yang dijelajahi akar, akar menempati 1 – 2% volume tanah, pada permukaan
tanah akar lebih rapat.
Proses intersepsi atau
pertukaran langsung dapat digambarkan sebagai berikut:
§
[rambut akar] H+ dengan K+ [lempung/BO]
§
pertukaran =>
=> =>
§
[rambut akar] K+ dengan H+ [lempung/BO]
Hal ini terjadi karena
akar juga memiliki KPK yang berumber dari gugus karboksil (seperti dalam bahan
organik): COOH <–> COO- + H+. Besarnya kpk akar pada monokotil 10 – 30
meq/100 g dengan sifat kation monovalen lebih cepat diserap, sedangkan akar
dikotil memiliki KPK 40 – 100 meq/100 g dengan sifat kation divalen lebih cepat
diserap.
Aliran masa (mass
flow)Hara terlarut terbawa
bersama aliran air menuju akar tanaman, aliran air dipengaruhi oleh
transpirasi, evaporasi dan perkolasi. Jumlahnya proporsional dengan laju aliran
(volume air yang ditranspirasikan) dan kadar hara dalam larutan tanah.
Aliran masa memasok
hampir seluruh hara mobil yang diperlukan tanaman yaitu: NO3-, SO42-, Cl-, and H3BO3. Seringkali memasok hara Ca dan Mg yang
berlebihan. Dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan Cu, Mn, and Mo, serta
memenuhi sebagian kebutuhan Fe and Zn.
Faktor yang
mempengaruhi aliran masa adalah :
1.
kadar lengas tanah:
tanah yang kering tidak ada gerakan hara,
2.
temperatur: temperatur
yang rendah mengurangi transpirasi dan evaporasi,
3.
ukuran sistem
perakaran: mempengaruhi serapan air.
Pengaruh kerapatan
akar terhadap pasokan hara oleh aliran masa lebih ringan dibanding terhadap
intersepsi akar dan difusi.
Difusi (diffusion)Ion bergerak dari wilayah yang memiliki kadar hara tinggi ke
wilayah yang lebih rendah kadar haranya. Akar menyerap hara dari larutan tanah.
Kadar hara di permukaan akar lebih rendah dibandingkan kadar hara
tersebut larutan tanah di sekitar akar. Ion bergerak menuju permukaan
akar. Mekanisme ini sangat penting bagi hara yang berinteraksi kuat dengan
tanah. Terutama untuk memasok hara P dan K, juga hara mikro Fe dan Zn.
laju difusi
proporsional dengan gradien konsentrasi, koefisien difusi dan wilayah yang
tersedia untuk terjadinya difusi. Persamaan difusi “Hukum Fick”:
dC/dt = De. A.dC/dX
dC/dt = laju difusi
(perubahan konsentrasi antar waktu)
De = koefisien disfusi efektif
A = luas penampang difusi
dC/dX = gradien konsentrasi (perubahan konsentrasi antar jarak)
De = koefisien disfusi efektif
A = luas penampang difusi
dC/dX = gradien konsentrasi (perubahan konsentrasi antar jarak)
Koefisien difusi
efektif (effective diffusion coefficient)
De=Dw.Θ(1/T).(1/b)
Dw = koefisien difusi
dalam air
Θ = kadar air tanah volumetrik
T = faktor kelikuan (tortuosity)
b = daya sangga tanah (soil buffering capacity)
Θ = kadar air tanah volumetrik
T = faktor kelikuan (tortuosity)
b = daya sangga tanah (soil buffering capacity)
Koefisien difusi dalam
air dipengaruhi temperatur, jika dingin difusi lebih lambat. Kadar air tanah,
jika kering difusi lebih lambat, kurang air, wilayah yang dilewati difusi lebih
sempit. Kelikuan (tortuosity), jalur dalam tanah tidak lurus, tetapi
melalui sekeliling partikel tanah yaitu lapisan air yang sangat tipis. Hal ini
dipengaruhi oleh tekstur tanah dan kadar airnya. Jika lebih banyak lempung maka
jalur difusi lebih panjang. Lapisan air lebih tipis, jalur difusi lebih
panjang. Daya sangga tanah (buffering capacity): hara dapat diambil
melalui jerapan tanah selama bergerak tersebut, hal ini akan menurunkan laju
difusi.
Jarak difusi hara
sangatlah pendek yaitu: K ~ 0,2 cm, sedangkan P ~ 0,02 cm. Ukuran dan kerapatan
akar sangat mempengaruhi pasokan hara oleh mekanisme difusi. Hal ini harus
menjadi pertimbangan dalam penempatan pupuk.
Komplek cadangan=èbekal pelaupakan
sejumlah menirealè
unusr hara tersdia.proses lambat.Tapi pentng unutk penyedia unsure hara.
KomplekFixsasièpengikathara oleh xat
hara padat tanah==sukartersedia
Peyemmatan P
dan K dalammineraldan Cuoelh bahan organic
Komplakimobilisasi:perubahan
dari ianorgani mj\d organic.
Tanaman
membutuhkan:
Unsur-unsur hara (nutrition)
Air
(H2O),CO2,Sinar matahari,Oksigen (O2)
unsur-unsur
hara
1.
Unsur-unsur Esensiel
2.
Unsur-unsur non Esensiel
unsur-unsur esensial
Kriteria:
(Arnon & Stout)
Tanaman
tidak dapat melangsungkan daur hidupnya
bila
unsur tersebut tidak ada,
Peranan
(efek) unsur tersebut khas (spesifik) &
tdk
dapat diganti oleh unsur yg lainnya.Efek unsur tsb dalam tanaman langsung.
exp:
C, H, O,
N, P, K, S, Ca, Mg, Zn, Fe, Mn, Cu, Mo,
B, Cl,
Na, Si, Co
kebutuhan
hara kuantitatif
1. Unsur
Hara Makro
[
] dlm jaringan tanaman = 0,1% BK
C, H, O,
N, P, K, Ca, Mg, S, Na, Si
2. Unsur
Hara Mikro
[
] dlm jaringan tanaman = 0,01% BK
Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo, Cl, (Co)
3. Unsur
Toxic (Meracun)
Fe, Mn,
Cu, Zn, B
F, Al, Ni, Pb, Cd
I, Br, Cr, Se
fungsi dan gejala-gejala
defisiasi
Tiap
hara punya peranan tersendiri, yang
spesifik
dan langsung (tidak dapat digantikan
unsur
yang lain).
Gejala defisiensi ada 2 macam:
1.
Gejala pertumbuhan (morfologi) ukuran, bentuk, keadaan batang (akar),
2.
visual (leaf symptons, foliar symptons) warna, nekrosis, klorosis, becak, dll
Pengamatan gejala2defisiensi hara
!!! Pada
jaringan mana gejala itu ditemukan.
Konsep:
Mobilitas hara dalam tanaman
Gejala
defisiensi hara dpt terjadi pada:
1.
Jaringan (daun) muda unsur imobil
2.
Jaringan (daun) tua unsur mobil
3.
Daun-daun intermediet
NITROGEN (N)
Fungsi
dalam tanaman:
Sebagai
penyusun protein, asam-asam amino,
asam-asam
nukleat, & senyawa organik lainnya,
Sbg
anasir klorofil,Cegah pengguguran daun (tua).
Defisiensi
dalam tanaman:
Tahap
awal ? ada klorosis
Tahap
akut ? klorosis menyebar seluruh tanaman
[ ] 1,2 – 2,2% defisiensi
2,7 – 3,6% toksik
PHGOSPOR(P)
Fungsi
dalam tanaman:
Anasir
bbrp seny organik yg mutlak diperlukan
dalam
pertumbuhan tanaman. Fosfolipid nukleo
protein,
gula-gula fosfat, DNA, ATP, ADP.Anasir penyusun bahan2 penting dlm sel tanaman
dan
merupakan bag penting dalam sel tanaman &
merupakan
bag dari seny fosfat berenergi tinggi
yg
dibutuhkan tanaman utk fotosintesis dan respirasi.
Defisiensi dalam tanaman:
Kerdil ,Daun2
berwarna hijau tua
Tangkai
daun berwarna hijau keunguan (kadang2)
Tahap
kahat ? nekrosis & mati, awal pd daun tua.
Rendah:
< 0,05% (0,05-0,36%)
Lebih:
jarang terjadi (kahat !)
Antagonis
dg Zn, Cu, Fe
Fungsi
dalam tanaman:
Sbg
kofaktor > 40 sistem enzim
Dlm
proses fisiologis peranan penting dlm
fotosintesis,
sintesis protein & karbohidrat,
translokasi
metabolik dalam tanaman.
KALIUM(K)
Defisiensi
dalam tanaman: Gangguan dlm metabolisme karbohidrat & nitrogen
Pucuk
dan tepi daun klorosis ? nekrosis (daun2 tua duluan nampak)
Spesies
t3 ada becak2 nekrosis & perubahan warna daun keunguan
Peka thd
senyawa patogen
Rendah :
< 0,3% (0,3 - 1,1%)
Lebih : > 2,4% (1,5 - 2,4%)
HARKAT HARA DALAM TANAH DAN
TANAMAN
Analisis
tanah & tanaman:
Uji
cepat
Analisis
laboratorium
Sangat
rendah
-Kahat
hara
-Hasil
sangat rendah
-Sangat
respon
Rendah
-Gejala
tdk tampak
-Hasil
rendah
-Respon
Sedang
(Cukup, Medium)
-Hasil
cukup
-Respon
kecil
TINGGI
-pertumbuhan.Normal
-Hasil
Optimal
-respon
tdk nyata
Sangat
Tinggi
-pertumbuhan
meyimpang
-hasil
menurun secara nyata
Kegunaan ANALISIS
1.
Mengetahui status hara dlm tanah & tanaman
2.
Kelestarian kesuburan tanah & produktivitas lahan
3.
Pendugaan produksi tanaman & menghitung keuntungan apabila dilakukan pemupukan
4.
Mengetahui hara yang menjadi faktor pembatas
5.
Rekomendasi pemupukan
ANALISIS TANAH
Pengambilan
contoh tanah:Harus mewakilli areal tertentu
Hanya
beberapa gram ,Menggunakan sistem composite sample
ANALISIS TANAMAN
Penyebaran
dlm tanaman tdk merata
Pemilihan
contoh:
Pertumbuhan
cukup
Tdk tll
muda atau tua
Sebelum
fase generatif
Daun
4,5,6 & 7 (daun indikator)
PUPUK DAN PEMUPUKAN
Apa itu PUPUK.....???
-Bahan
(unsur-unsur) dalam bentuk senyawa Kimia
organik
maupun anorganik yang berguna untuk
tanah
& nutrisi tanaman
PEMUPUKAN…???
-Pengaplikasian
bahan (unsur-unsur) kimia
organik
maupun anorganik yang ditujukan untuk
memperbaiki
kondisi kimia tanah dan mengganti
kehilangan
unsur hara dalam tanah serta
bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan unsur hara
bagi
tanaman sehingga dapat meningkatkan
produktifitas
tanaman.
ILMU MEMUPUK
-Ilmu
yang bertujuan menyelidiki zat-zat yang perlu
ditambahkan kedalam tanah guna pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman agar dapat memberikan hasil yang maksimal.
5 Tepat Pemupukan
1.Tepat
Jenis yaitu Jenis pupuk disesuaikan dengan
unsur hara yg dibutuhkan tanaman.
2.Tepat
Dosis yaitu Pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dgn jumlah
unsur hara yg
dibutuhkan
tanaman pada setiap fase pertumbuhan tanaman.
3.Tepat
Waktu yaitu Harus sesuai dgn masa kebutuhan hara pd setiap fase/umur tanaman,
dan kondisi iklim/cuaca (misal :
(a) pemupukan yg baik jika dilakukan di awal musim
penghujan atau akhir musim kemarau,
(b)
pengaplikasian PPC sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10 siang)
4.Tepat
Cara yaitu Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan
dengan bentuk fisik pupuk, pola tanam,
kondisi lahan dan sifat2 fisik, kimia & biologi tanah.
5.Tepat
Sasaran yaitu Pemupukan harus tepat pada sasaran yg ingin dipupuk, misal;
(1) Jika
yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian
pupuk harus berada didalam radius
daerah
perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan maka areal pertanaman harus bersih
dari
gulma-gulma pengganggu.
(2) Jika
pemupukan ditujukan untuk tanah, maka aplikasinya
dilakukan pada saat pengolahan
tanah,
dan berdasarkan pada hasil analisis kondisi
fisik & kimia tanah.
Mengapa Perlu Melakukan
Pemupukan..???
Produktivitas
tanah semakin lama akan semakin
menurun,
sbg akibat dari faktor-faktor :
1. Usaha
budidaya pertanian,
2.
Pengikisan top soil,
3.
Pencemaran lingkungan,
4.
Bencana alam,
5.
Pengaruh Iklim.
Faktor produksi dlm usaha tani
1.Faktor
genetis tanaman (varietas, daya hasil, dll).
2.Faktor
lingkungan (cuaca, sistim pengairan, perkembangan HPT, dll).
3.Faktor
Tanah (Sifat fisik, kimia dan biologi tanah).
Penggolongan Kelas Tanah
Berdasarkan Sifat Fisik & Kimia tanah
1.Tanah
yg kimia kaya dan fisik baik. Biasanya pd tanah pegunungan, contohnya;
tanah
andosol, & chernocen
2.Tanah
yg kimia kaya tetapi sifat fisik jelek.
Tanah
ini umumnya berwarna abu-abu sampai
merah, hal ini menunjukkan kandungan
bahan
organik dan liat yg cukup tinggi. Misal pada tanah Gromosol (di Jawa Tengah
& Jawa Timur)
3.Tanah
yg kimia miskin tetapi sifat fisik baik.Pd umumnya, tanah berwarna merah sampai
coklat,
terbentuk pada daerah2 dgn pencucian tinggi sbg akibat curah hujan yg tinggi.
Cth; tanah Latosol (Jawa Barat).
4.Tanah
yg kimia miskin & fisiknya jelek. Sebagian besar tanah2 di Indonesia
(60%).
Cth : tanah PMK (Podsolik Merah Kuning), dan cocok untuk komoditas perkebunan
seperti
karet,
kelapa sawit.
No Response to "Kesuburan Tanah(1)"
Post a Comment