AGROTEKNOLOGI

Fisiologi Tumbuhan

product

^_^

fisiologi | Hormon

Berbagi Ilmu

product

^_^

Detail | Add to cart

Ilmu Alam

product

^_^

Detail | Add to cart

KEWIRAUSAHAAN 2

ENTERPRENEURSHIP
• suatu kemampuan mengelola kemampuan diri agar dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan secara optimal sehingga bisa meningkatkan taraf hidup di masa mendatang (for better life!)
• Enterpreneur yang sukses memiliki:
• kemampuan (IQ dan skill):
• membaca peluang
• berinovasi
• mengelola
• menjual
• Keberanian (EQ dan mentalitas):
• mengatasi ketakutan
• mengendalikan resiko
• keluar dari zona kenyamanan
• Enterpreneur yang sukses memiliki:
• Keteguhan hati (motivasi):
• persistence (keuletan, pantang menyerah)
• determinasi (ketegaran, keyakinan diri)
• kekuatan pikiran (saya bisa)
• Kreativitas à inspirasi, gagasan orisinal untuk mengkonstruksi peluang berdasarkan intuisi

AGRIBISNIS
Sistem agribisnis :
Rangkaian kegiatan dari beberapa subsistem yg saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain


Sub-sistem agribisnis :
1. Sub-sistem faktor input pertanian (input factor
sub-system) = pengadaan saprotan
2. Sub-sistem produksi pertanian (production sub-system) = budidaya pertanian/usahatani
3. Sub-sistem pengolahan hasil pertanian
(processing sub-system) = agroindustri hasil
pertanian
4. Sub-sistem pemasaran (marketing sub-system) faktor produksi, hasil produksi dan hasil olahan
5. Sub-sistem kelembagaan penunjang
(supporting institution sub-system) =
subsistem jasa (service sub-system)
On-farm activities(usahatani) : budidaya
pertanian
Off-farm activities(luar usahatani) :

1. Pengadaan sarana produksi
2. Agroindustri pengolahan
3. Pemasaran dan jasa-jasa penunjang
BEBERAPA PENGERTIAN AGRIBISNIS
1. Pengertian fungsional
Rangkaian fungsi-fungsi kegiatan untuk memenuhi kegiatan manusia.
Sistem agribisnis mencakup 3 aspek utama :
a. aspek pengolahan usaha (produksi) pertanian :
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan
b. aspek produk penunjang keg. pra-pasca panen :
industri penghasil pupuk, bibit unggul, dll
c. aspek sarana penunjang : perbankan, pemasaran,
penyuluhan, penelitian
2. Pengertian struktural
- Kumpulan unit usaha atau basis yg
melaksanakan fungsi-fungsi dari masing-
masing sub-sistem
- Tidak hanya mencakup bisnis pertanian
yang besar, tetapi skala kecil dan lemah
(pertanian rakyat)
Bentuk usaha :
PT, CV, Perum, Koperasi, dll
Sifat usaha :
- Homogen
- Heterogen
- Berteknologi tinggi atau tradisional
- Komersial atau sub-sisten
- Padat modal-padat tenaga kerja
MANAJEMEN
Suatu proses untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan dengan menggunakan SD yang tersedia

Manajemen :
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Pengertian Produksi Agribisnis
Produksi agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi
dalam penciptaan produk agribisnis (produk usaha
pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan
hasil olahan produk-produk tersebut).
Manajemen agribisnis dapat diartikan sebagai
seperangkat keputusan untuk mendukung proses
produksi agribisnis, mulai dari keputusan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan, pengendalian, hingga evaluasi proses
produksi.
• Kekhususan Manajemen Agribisnis
• Keanekaragaman jenis bisnis yg besar
• Besarnya jumlah Agribisnis
• Kanekaragaman ukuran usaha
• Agribisnis skala kecil hrs bersaing dgn yg skala besar
• Falsafah hidup tradisional
• Cenderung berorientasi pd keluarga & masyarakat
• Sifat produk musiman
• Bertalian dengan gejala alam
• Produk tidak tahan lama
• Produk mudah rusak
• Dampak program & kebijakan pemerintah mengena langsung pada pelaku-pelaku Agribisnis
• MANAJEMEN PRODUKSI
• PERTANIAN
• 􀁺 Usaha produksi pertanian, produksi primer,
• sangat variatif dan sangat tergantung kepada
• jenis komoditas yang diusahakan.
• 􀁺 Manajemen produksi pertanian mencakup
• kegiatan perencanaan, pengorganisasian
• input-input dan sarana, pelaksanaan,
• pengawasan, evaluasi, dan pengendalian.
• Ruang lingkup manajemen
• produksi pertanian
• 􀁺 Perencanaan Produksi Pertanian
• 1. Pemilihan Komoditas Pertanian
• 2. Pemilihan Lokasi Produksi Pertanian dan
• Penempatan Fasilitas
• 3. Skala Usaha Pertanian
• 4. Perencanaan Proses Produksi Pertanian
• 􀁺 Pengorganisasian Input-input dan Sarana
• Produksi Pertanian
• 􀁺 Kegiatan Produksi Pertanian
• 􀁺 Pengawasan Produksi Pertanian
• 􀁺 Evaluasi Produksi Pertanian
• 􀁺 Pengendalian Produksi Pertanian

Pemilihan Komoditas Pertanian
􀁺 Pemilihan komoditas yang akan diusahakan
memegang peranan penting dalam keberhasilan
usaha produksi pertanian.
􀁺 Komoditas yang bernilai ekonomis tinggi akan
menjadi prioritas utama, tetapi perlu
dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan
pemasarannya.
􀁺 Bisa terjadi komoditas bernilai ekonomis dalam
produksi, tetapi tidak tepat untuk daerah produksi
dan wilayah pemasaran yang akan dituju.
􀁺 Komoditas yang telah dipilih selanjutnya ditetapkan
jenisnya/varietasnya sesuai dengan kondisi
topografi dan iklim lokasi yang direncanakan.
Pemilihan Lokasi Produksi Pertanian
dan Penempatan Fasilitas
􀁺 Untuk usaha agribisnis berskala kecil mungkin
pemilihan lokasi produksi tidak menjadi suatu
prioritas, karena umumnya produksi dilakukan di
daerah domisili para petani.
􀁺 Usaha agribisnis yang berskala menengah ke atas,
seperti perusahaan perkebunan, peternakan,
perikanan, dan dikelola oleh perusahaan dengan modal
investasi yang berjumlah besar, maka pemilihan lokasi
tersebut akan besar pengaruhnya bagi keberhasilan
dan kesinambungan usaha.
Beberapa hal yang menjadi
pertimbangan dalam
pemilihan lokasi:

􀂙 ketersediaan tenaga kerja
􀂙 ketersediaan prasarana dan sarana
fisik penunjang
􀂙 lokasi pemasaran
􀂙 ketersediaan insentif wilayah

􀁺 Insentif wilayah juga merupakan faktor
pertimbangan dalam menetapkan keputusan lokasi
produksi.
􀁺 Insentif wilayah sangat terkait dengan kebijakan
pemerintah daerah yang terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dengan operasi
produksi tersebut.
􀁺 Insentif wilayah yang memiliki daya tarik bagi
investor untuk berusaha di daerah:
1. Kebijakan pajak
2. Kebijakan dan peraturan tenaga kerja
3. Kebijakan investasi
4. Budaya pelayanan publik
5. Efektivitas pelayanan publik

Skala Usaha Pertanian
> Skala usaha sangat terkait dengan ketersediaan input dan
pasar.
> Skala usaha hendaknya diperhitungkan dengan matang
sehingga produksi yang dihasilkan tidak mengalami
kelebihan pasokan atau kelebihan permintaan.
> Ketersediaan input, seperti modal, tenaga, bibit, peralatan,
serta fasilitas produksi dan operasi lainnya harus
diperhitungkan.

> Skala usaha yang besar, secara teorietis, akan dapat
menghasilkan economics of scale yang tinggi.
Kadang kala sering kali skala besar menjadi tidak ekonomis
yang disebabkan oleh karakteristik produk dan produksi
komoditas pertanian yang khas.
> Dalam merencanakan usaha produksi pertanian, maka
keputusan mengenai skala usaha menjadi sangat penting.
Karakteristik produk dan produksi komoditas pertanian juga
menyebabkan skala usaha kecil di bidang agribisnis
kebanyakan dapat mencapai skala ekonomis.

Perencanaan Produksi Pertanian
􀁺 Perencanaan merupakan suatu upaya penyusunan
program, baik program yang sifatnya umum
maupun yang spesifik, baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
􀁺 Suatu usaha produksi yang baru memerlukan
perencanaan yang bersifat umum atau yang
sering disebut sebagai praperencanaan.


􀁺 Faktor-faktor yang sangat penting dan harus diputuskan
dalam praperencanaan dalam agribisnis, khususnya
subsistem produksi primer/usaha tani, adalah
pemilihan komoditas, pemilihan lokasi produksi dan
pertimbangan fasilitas, serta skala usaha.
􀁺 Setelah ketiga hal tersebut diputuskan, maka dibuat
rencana yang lebih spesifik menyangkut kebutuhan
input-input serta perlengkapan produksi.

• PEMASARAN
 Aliran produk secara fisik dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen.
 Suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dg menciptakan, menawarkan & mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.

Pemasaran melibatkan banyak
kegiatan yang berbeda yang
menambah nilai produk pada saat
produk bergerak melalui sistem
tersebut

• Kegiatan Pemasaran
• Distribusi
• Transportasi
• Pengemasan
• Pemberian Label
• Standarisasi
• Grading


• Peningkatan kegunaan :
• Kegunaan bentuk
Susu à Mentega
• Kegunaan waktu
Bahan segar à Kaleng
• Kegunaan tempat
Perbedaan harga antara dua atau lebih lokasi
• Kegunaan kepemilikan
Produsen à Penjual à Konsumen
• Tujuan Sistem Pemasaran
• Maksimalisasi Konsumsi
• Maksimalisai Utilitas (Kepuasan) Konsumsi
• Maksimalisasi Pilihan
• Maksimalisasi Mutu Hidup
Kualitas, Kuantitas, Ketersediaan, Harga, Lingkungan
• Efisiensi Pemasaran
Efisiensi :
Peningkatan rasio “keluaran-masukan”
• Umumnya dapat dicapai dengan salah satu di antara empat cara berikut :
• Keluaran tetap konstan, masukan mengecil
• Keluaran meningkat, masukan konstan
• Keluaran meningkat dlm kadar yg lebih tinggi dari peningkatan masukan
• Keluaran menurun dlm kadar yg lebih rendah dari penurunan masukan
• Fungsi pemasaran
• Fungsi pertukaran
• Fungsi fisik
• Fungsi penyediaan sarana

• Fungsi pertukaran
Produk harus dijual dan dibeli sekurang-kurangnya sekali selama proses pemasaran
Misal :
• Produsen – Konsumen
• Produsen – Tengkulak
• Tengkulak – Pedagang Besar
• Tengkulak – Pengecer
• dsb
• Harga terbentuk dari bertemunya antara penawaran dengan permintaan dalam pasar persaingan
• Pihak yang terlibat bisa banyak
Produsen, tengkulak, pedagang besar, agen/distributor, pedagang antar kota, pedagang pengecer, konsumen, dsb
• Pihak-pihak tsb ada yang mempunyai hak milik, ada yang tidak tetapi masing-masing mendapat imbalan sesuai dengan jasanya
• Kebanyakan produk Agribisnis dijual/dibeli beberapa kali selama proses pemasaran
• Fungsi fisik

> Pengangkutan, penggudangan, pemrosesan produk
> Mengingat sifat produk pertanian yang musiman, mudah rusak dan tidak tahan lama, membuat fungsi fisik sangat perlu diperhatikan






Fungsi penyediaan sarana
> Informasi pasar
sumber/produsen, harga pada beberapa pasar, mutu, tarif angkutan, dsb
> Standarisasi mutu
Standarisasi komoditi pertanian dalam bentuk segar lebih sulit distandarisasi dari pada produk dalam bentuk olahan
• Pembiayaan

Lembaga keuangan negara & swasta, kebijakan pemerintah (kredit ringan, bantuan modal), dsb
• Penanggungan resiko
Resiko Fisik :
angin, kebakaran, banjir, pencurian, kerusakan, dsb
Resiko Pasar :
Tidak laku, harga jatuh, persaingan ketat
• Usaha mengurangi resiko :
• Resiko fisik
Misal : Asuransi, pengemasan, transportasi dg pendingin, pemasangan tanda bahaya, dsb
• Resiko pasar
Misal : Diversifikasi usaha, kontrak di muka, dsb
• Biaya Pemasaran
> Menunjukkan bagian dari pembayaran
konsumen yang diperlukan untuk
menutup biaya yang dikeluarkan dalam
proses pemasaran
 Bagaimana biaya pemasaran produk
pertanian ?
• Biaya Pemasaran
• Biaya transportasi
• Biaya pengemasan
• Biaya merek dagang
• Pajak
• Biaya resiko kerusakan
• dsb
• Saluran pemasaran
 Jejak perpindahan barang dari produsn ke
konsumen akhir
Contoh : Jeruk
Petani à Tengkulak à Pedagang Pengumpul
à Pedagang Pengecer à Konsumen
 Semakin panjang saluran pemasaran, biaya
pemasaran akan semakin besar.
Margin Pemasaran :
Selisih harga di tingkat produsen dengan di
tingkat konsumen
Biaya Pemasaran ?
Margin Pemasaran ?
Apa
Biaya Pemasaran = Marjin Pemasaran
?????

No Response to "KEWIRAUSAHAAN 2"

Post a Comment